Rabu, Oktober 2

Jakarta

Google Earth baru saja memperbarui fitur Timelapse yang memungkinkan pengguna ‘time travel’ ke masa lalu menggunakan foto satelit dan udara. Kini pengguna bisa menjelajahi masa lalu lebih jauh lagi hingga tahun 1930-an.

Google Earth pertama kali merilis fitur Timelapse pada tahun 2021. Sebelum update terbaru ini dirilis, fitur Timelapse mendukung kilas balik antara tahun 1984 sampai 2022.

Dalam pengumumannya, Google mengatakan update ini memungkinkan pengguna melihat perubahan dramatis yang terjadi di seluruh dunia selama delapan dekade terakhir. Bahkan pengguna bisa melihat kondisi kota London, Berlin, Warsawa, dan Paris pada awal Perang Dunia II.


Google juga memperlihatkan foto hitam putih yang memperlihatkan pelabuhan di San Francisco pada tahun 1938 yang didominasi oleh industri dan kapal kargo. Kini daerah tersebut diisi oleh restoran dan kapal pesiar yang sedang parkir.

Foto udara pelabuhan di San Francisco pada tahun 1938 (atas) dan pada tahun 2024 Foto: Google Earth

Fitur Timelapse dapat diakses di website Google Earth serta aplikasi Android dan iOS. Caranya buka web/aplikasi Google Earth, klik menu ‘Layer’ di sudut kanan atas, lalu ketuk toggle ‘Timelapse’.

Setelah itu kalian bisa memilih kota atau lokasi yang ingin dikunjungi di masa lalu. Sesuai namanya, foto masa lalu ini ditampilkan dalam bentuk timelapse jadi kalian bisa pause videonya untuk melihat foto di tahun tertentu.

Selain memperluas fitur Timelapse, Google juga merilis lebih banyak foto Street View di hampir 80 negara seperti Australia, Argentina, Brasil, Kosta Rika, Denmark, Prancis, Islandia, Jepang, Meksiko, Selandia Baru, Filipina, Rwanda, Serbia, Spanyol, Swiss, Uruguay, dan masih banyak lagi, seperti dikutip dari Engadget, Selasa (1/10/2024).

Google mengatakan kamera terbaru yang dipakai untuk mengambil foto Street View kini semakin ringan, dengan bobot di bawah 7 kg dan bisa dipasang di mobil apapun, jadi Street View bisa menjangkau lebih banyak tempat di masa depan. Saat ini Street View memiliki lebih dari 280 miliar foto.

Google juga melatih model AI CloudScore+ menggunakan jutaan foto untuk mengenali dan menghapus awan, bayangan awan, asap, dan kabut yang ada di foto satelit. Jadi pengguna bisa melihat foto satelit yang lebih jelas di Google Maps dan Earth.

(vmp/vmp)

Membagikan
Exit mobile version