Selasa, Maret 4


Jakarta

Fiersa Besari mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya dua pendaki senior, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono. Fiersa meminta maaf baru bisa mengabarkan soal kondisinya soal kejadian di pendakian Carstensz Pyramid.

Penyanyi dan penulis yang hari ini berulang tahun ke-41 tahun itu mengatakan saat ada kabar meninggalnya dua pendaki, berada di basecamp Yellow Valley (YV). Saat itu, dia dan rombongan yang berada di basecamp syok dan berduka.

“Saat ini, saya dan Furky Syahroni baru tiba kembali ke Timika, Papua Tengah (3 Maret 2025) setelah tertahan di YV terkait cuaca buruk yang berdampak pada lalu lintas helikopter (satu-satunya akses resmi ke YV untuk saat ini adalah helikopter). Kondisi kami alhamdulillah stabil,” tulis Fiersa Besari dalam akun Instagram pribadinya, Senin (3/3/2025).


Fiersa Besari menjelaskan dirinya tergabung dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Sementara Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono berada di tim berbeda, terdiri dari empat orang dan beda tour operator.

Pada 28 Februari, Fiersa Besari saat itu ditemani oleh para guide. Selain itu ada juga pendaki WNA dan dari pihak Balai Taman Nasional yang ikut mendaki.

Fiersa Besari juga menjelaskan medan pendakian Carstensz Pyramid. Kondis medannya mewajibkan pendaki lancar menggunakan tali untuk naik dan turun. Berada pada ketinggian di atas 4.000 MDPL dan cuaca buruk mengharuskan pendaki tak boleh diam terlalu lama karena rentan kena hipotermia.

Pelantun Celengan Rindu itu baru mengetahui kondisi yang menimpa tim Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono saat tiba di basecamp Yellow Valley.

“Kaget dan sedih, tapi bersama orang-orang di YV, mengontak korban yang terjebak dengan menggunakan HT agar tetap merespons. Sampai akhirnya mereka dijemput oleh para relawan–baik lokal ataupun internasional–pada 1 Maret 2025,” jelasnya.

Bersyukur tiga pendaki yang terjebak di area tebing saat ini dalam kondisi selamat.

“Saya ingin berterima kasih kepada semua pihak yang sangat suportif dalam proses evakuasi, terutama seluruh kru dan pendaki di YV. Akhir kata, saya berharap kawan-kawan dapat menahan asumsi, teori, apalagi komentar nirempati. Pakai energi untuk berdoa. Beri ruang untuk keluarga dan kerabat yang berpulang untuk berduka. Terima kasih banyak atas perhatiannya,” tutupnya.

Fiersa Besari menegaskan penjelasan ini berdasarkan sudut pandang dan pengalamannya.

(pus/dar)

Membagikan
Exit mobile version