Selasa, Februari 11


Jakarta

China langsung kebanjiran turis setelah Festival Musim Semi ditambahkan ke daftar warisan budaya takbenda UNESCO. Sebanyak 14 juta wisatawan berkunjung.

Dilansir dari China Daily, Jumat (7/2/2025) Badan Administrasi Imigrasi Nasional mencatatkan lebih dari 14,36 juta perjalanan lintas batas selama libur Festival Musim Semi yang digelar selama delapan hari. Jumlah tersebut menandakan peningkatan sebesar 6,3% dari tahun sebelumnya.

Pada liburan tahun baru Imlek, tercatat sebanyak 958.000 perjalanan dilakukan oleh wisatawan asing, yang meningkat 22,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Tren tersebut juga tercermin dalam data dari berbagai platform perjalanan.


Misalnya, pemesanan wisata yang masuk di Trip.com mengalami lonjakan sebesar 203% dibandingkan tahun lalu. Sementara pemesanan penerbangan domestik di Qunar yang menggunakan paspor non China meningkat 70%.

Xi’an, kota bersejarah yang terletak di Provinsi Shaanxi, menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan internasional. Selama liburan, pelabuhan masuk di Xi’an mencatatkan 47.000 perjalanan masuk dan keluar, lalu lintas penumpang harian juga mengalami peningkatan sebesar 84%.

Pengunjung berusia asal Malaysia, Lim, mengungkapkan rasa takjubnya atas dekorasi dan pertunjukan lampion yang megah di Xi’an.

“Xi’an selalu menjadi tempat yang ingin kami kunjungi. Mengalami sejarahnya secara langsung sangat mempengaruhi kami,” ujarnya.

Di Provinsi Henan, kota-kota seperti Kaifeng, Zhengzhou, dan Luoyang juga menarik banyak pengunjung internasional dengan berbagai kegiatan budaya yang meriah, seperti pertunjukan lentera, pameran kuil, dan pertunjukan rakyat tradisional.

Menurut data dari Trip.com, pemesanan pariwisata ke Zhengzhou meningkat 132% dibandingkan tahun lalu, dengan pengunjung utama datang dari Hong Kong, Taiwan, Amerika Serikat, Singapura, dan Thailand. Sementara itu, Luoyang mengalami peningkatan 100% dalam pemesanan wisata, dan Kaifeng mengalami kenaikan 92%.

Bagi Areanna Haz, wisatawan asal Ekuador yang pertama kali mengunjungi China, Shanghai menawarkan kombinasi sempurna antara modernitas dan tradisi.

“Merayakan Festival Musim Semi di sini membantu saya memahami budaya Tiongkok dengan lebih baik. Mengamati kota yang diterangi lentera merah, mengikuti adat tradisional, menikmati makanan khas seperti pangsit dan nian’gao (kue beras), serta menyaksikan pertunjukan kembang api di Kuil Longhua membuat pengalaman ini tak terlupakan,” katanya.

Seorang akademisi asal Meksiko dari Harvard Kennedy School, Roberto Andrade Figueroa, mengamati daya tarik global dari Festival Musim Semi. Festival itu yang umumnya dirayakan oleh masyarakat China di seluruh dunia, menggambarkan pengalaman universal manusia dalam merayakan waktu bersama keluarga dan menyambut awal yang baru.

Seiring dengan semakin banyaknya wisatawan asing yang ingin merasakan suasana Tahun Baru Imlek di China, semakin banyak pula yang memilih untuk menginap di rumah-rumah penduduk China.

Platform pemesanan homestay Tujia juga mencatatkan peningkatan sebanyak 3,7 kali lipat dalam pemesanan oleh wisatawan dengan paspor non-Tiongkok. Bahkan, 51 kota baru menerima pemesanan dari wisatawan asing untuk pertama kalinya selama liburan ini.

(upd/fem)

Membagikan
Exit mobile version