Rabu, Februari 5


Jakarta

Fenita Arie membagi cerita saat didiagnosa mengalami pneumonia sepulang dari Jepang. Fenita menceritakan kondisi yang dialaminya seperti Barbie Hsu.

Barbie Hsu meninggal karena pneumonia saat berlibur dengan keluarganya di Jepang. Kabar tersebut membuat Fenita Arie syok dan bersyukur dirinya bisa mendapati penanganan.

Setelah pulang dari Jepang pada 10 Januari 2025, istri Arie Untung itu mengalami batuk yang tak kunjung sembuh meski sudah minum obat. Sampai akhirnya, Fenita memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke dokter.


“Tapi ternyata pas ke sana dokter menyarankan untuk rawat inap karena napas saya agak berat dan memang kekhawatiran ke arah bronkitis karena lagi musim. Akhirnya saya memutuskan untuk rawat agar observasinya lebih baik, jadi saya langsung rontgen dan lain-lain. Ternyata betul bahwa paru-parunya agak berkabut,” kata Fenita Arie dalam pesan singkat kepada detikcom, Rabu (5/2/2025).

Selama tiga hari dirawat dan batuk mereda, Fenita Arie harus melakukan cek darah. Ternyata HB dalam tubuh Fenita di bawah normal sehingga harus melakukan transfusi darah sebelum pulang.

Setelah pulang dari rumah sakit, Fenita Arie masih merasakan batuknya sangat kencang. Gara-gara batuk itu, dadanya terasa sesak.

Dalam kondisi seperti itu, Fenita memilih kembali periksa ke dokter di rumah sakit berbeda dan kembali disarankan untuk rawat inap karena dirinya punya riwayat asma. Alhasil, dua kali Fenita Arie masuk rumah sakit.

“Tapi berhubung di rumah sakit tersebut ternyata antre banget untuk bisa rawat inap, akhirnya saya putuskan sambil menunggu jatah kamar saya rawat jalan bolak-balik ke rumah sakit agar ada tindakan fisioterapi,” jelasnya.

“Dan di hari ke tiga pas saya bolak-balik fisioterapi, akhirnya saya minta konsul lagi ke dokter karena batuk saya nggak berhenti dan makin kencang sampai dada sudah sangat terasa sakit. Akhirnya saya disuruh nunggu di IGD agar dapat tindakan yang lebih optimal,” sambung perempuan berusia 38 tahun itu.

Ibu tiga anak itu langsung diminta melakukan swab, cek darah, dan CT scan untuk melihat kondisi paru-parunya. Dari situlah Fenita didiagnosis mengalami pneumonia.

“Di situlah ketahuan bahwa saya kena influenza tipe A, ditambah dengan bronkitis, sehingga selama ini penanganannya jadinya nggak sesuai. Dari situ saya dianggap kena virus,” ungkapnya.

Fenita Arie harus menjalani semi isolasi karena virus yang menyerang mudah menular. Untuk keluarga yang menunggu di rumah sakit juga tak boleh melepas masker.

“Alhamdulillah karena ketahuan apa penyebabnya jadi tim dokter bisa lebih fokus untuk penanganannya. Jadi langsung dikasih obat virus (seperti zaman COVID),” tukas Fenita yang sekarang masih menjalani pemulihan.

(pus/aay)

Membagikan
Exit mobile version