
Jakarta –
Menyambut puncak arus mudik, Terminal Pulogebang di Jakarta Timur berbenah diri dengan menyediakan beragam fasilitas lengkap demi kenyamanan dan keselamatan pemudik. Dari hotel transit murah hingga posko kesehatan, semua ada di sini!
Pelayanan prima diberikan dengan banyaknya fasilitas-fasilitas penunjang kebutuhan para pemudik. Fasilitas mulai dari ruang bermain anak, mushola, foodcourt, ruang lakstasi, kursi pijat hingga hotel transit pun ada di sini.
Hotel Harga Rp 15.000
Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Terminal Pulogebang, Hendra Kurniawan, mengatakan Terminal Pulogebang memiliki hotel transit bagi pemudik. Cukup dengan harga Rp 15.000 pemudik sudah bisa beristirahat dengan lebih baik.
“Kita mempunyai penginapan yang biaya Rp 15 ribu per orang yang berfungsi untuk penumpang yang datangnya kepagian atau dia mau berangkat besok hari, kita sediakan penginapan,” katanya saat ditemui detikTravel di Terminal Pulogebang, Selasa (25/3/2025).
Hotel transit itu memang sudah ada sejak lama, jadi bukan hanya tersedia saat momen lebaran. Syarat wajib untuk bisa menginap atau beristirahat di hotel itu adalah dengan menunjukkan bukti atau tiket bus.
Ketentuan lainnya saat beristirahat di hotel transit Terminal Pulogebang ini, pemudik yang beristirahat hanya diperbolehkan 1×24 jam saja.
Ruangan AC hingga Cek Kesehatan
Di Terminal Pulogebang juga terdapat beberapa fasilitas pendukung lainnya seperti ruang tunggu indoor hingga posko-posko lainnya seperti pengecekan bus dan kesehatan para awak bus.
“Kemudian fasilitas lainnya, terutama kita punya ruang tunggu keberangkatan indoor yang dilengkapi dengan air conditioner, yang suhunya minimal itu satu derajat lebih rendah daripada suhu di laur ruangan,” kata Hendra.
“Kemudian untuk (fasilitas) keberangkatannya, kita juga mempunyai petugas untuk mengecek kesehatan bus melalui Unit Pengelolaan Uji Kendaraan Bermotor yaitu busnya di ramp check,” ujar dia.
Posko Kesehatan di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.(Muhammad Lugas Pribady/detikcom)
|
Hendra juga mengatakan fasilitas yang tak kalah penting lainnya adalah posko kesehatan, di mana tak hanya pemudik saja yang bisa dicek kesehatannya. Tetapi juga serupa yang dilakukan di bandara, para awak bus yang akan berangkat wajib melakukan cek kesehatan.
Menurut Hendra, tujuannya sudah jelas untuk mengetahui sejauh mana kesiapan para awak bus dalam melakukan perjalanan di Lebaran 2025 ini. Selain itu adapun tes urine agar mengetahui para awak bus terhindar dari barang terlarang narkoba.
“Ada yang tidak kalah pentingnya, awak busa juga diperiksa kesehatannya melalui petugas Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur,” kata Hendra.
Detailnya, Hendra menjelaskan pengetesan kesehatan untuk awal bus itu dilakukan bagi bus-bus yang memulai perjalanannya dari Terminal Pulogebang. Untuk bus yang hanya menjemput penumpang di sini hanya akan ditanyai sudah melakukan tes kesehatan atau belum.
Misalkan dia berangkat dari Terminal Kalideres atau Terminal Kampung Rambutan kita tanyakan dahulu ‘sudah dicek kesehatannya?’ karena kan itu berlaku untuk 1×24 jam, kalau sudah diperiksa ya kita nggak masalah. Tapi kalau berangkat awalnya dari sini, wajib kita periksa,” ujar Hendra.
(upd/fem)