Selasa, Maret 18


Jakarta

Setiap negara punya karakteristik tersendiri saat menggelar balapan Formula E. Bagaimana dengan Jakarta yang menuju tiga kali menjadi tuan rumah?

Jakarta menjadi ronde ke-13 untuk Formula E musim 11 tahun 2024/2025. Balapan mobil formula bertenaga listrik itu akan diselenggarakan pada 21 Juni 2025 di Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Jakarta Utara.

Gemma Roura, Project Director Formula E Operations (FEO) mengungkapkan hal yang bikin Formula E Jakarta berbeda dari negara lain.


“Hal yang paling spesial adalah penggemar. Maksud saya fans di Indonesia itu terbaik di dunia,” kata Gemma saat disinggung apa yang bikin Formula E di Jakarta itu berbeda, Senin (17/3/2025).

Gemma menjelaskan salah satu aspek paling menarik dari balapan Formula E musim 2024/2025 adalah penggunaan mesin Gen 3 Evo terbaru. Teknologi ini memungkinkan mobil untuk berakselerasi dari 0 hingga 60 mph hanya dalam 1,82 detik. Generasi mobil ini digadang-gadang lebih ngacir dari Formula 1.

Dia melanjutkan, Jakarta punya tantangan besar untuk ditaklukkan bagi pebalap. Yap, cuaca panas!

“Tantangan terbesar di sini adalah cuaca, khususnya buat pebalap, itu sangat panas,” kata dia.

“Kita selalu membuat kolam renang kecil dengan air yang sangat dingin,” jelasnya lagi.

“Setiap akhir sesi, balapan, (pebalap) tidak berenang, tapi seperti bak mandi, dan mereka masuk untuk mendinginkan badan,” ucapnya.

Dia bilang akan sangat menarik jika balapan di Jakarta berlangsung pada malam hari.

“Cuaca selalu menjadi tantangan,” ucapnya.

“Tapi siapa tahu ke depan kita bakal bisa balapan malam hari. Ini akan keren sepertinya,” tambah dia lagi.

Deni Rifky Purwana, Direktur Proyek Jakarta E-Prix 2025 mengatakan balapan satu ronde dinilai lebih optimal. Dia mulai bicara target penonton Formula E yang ditambah kapasitas penontonnya.

“Target akan nambah, jadi dari sebelumnya sekitar 16 ribu. Kita akan tambah 20 ribu. Kebetulan karena memang ada requirement dari FEO untuk perubahan trek, sekalian kita agak gedein venue-nya. Supaya bisa menampung penonton lebih banyak,” kata Deni.

FIA Formula E pernah merilis data yang menyebutkan bahwa balapan Jakarta pada bulan Juni 2022, merupakan balapan Formula E pertama di Asia sejak 2019 dan balapan domestik yang paling banyak ditonton dalam sejarah 100 balapan kejuaraan (Formula E) dengan jumlah penonton kumulatif 27,6 juta di Indonesia. Setahun berikutnya tumbuh menjadi 27 juta penggemar.

(riar/dry)

Membagikan
Exit mobile version