Kamis, September 19


Jakarta

Stefani Horison, Fani MCI, berkolaborasi bersama Boengkoes mengenalkan nasi kandar buatannya. Sayangnya kolaborasi mereka menuai kritikan dari netizen Malaysia.

Setelah menjawarai MasterChef Indonesia musim kelima, Stefani Horison kini menyibukkan dirinya dengan berbagai kegiatan. Menjadi seorang konten kreator hingga membuka banyak bisnis kuliner dilakoninya.

Salah satunya adalah kopitiam. Ia menamai kopitiamnya Senho yang menyajikan hidangan-hidangan khas Melayu dan Malaysia.


Bisnis kulinernya ternyata tak hanya menarik foodies tetapi juga pada food vlogger. Sampai-sampai saluran YouTube @boengkoes (27/8) menyambanginya.

Kopitiam milik Fani MCI dikunjungi oleh YouTuber @boengkoes. Foto: YouTube/boengkoes

Di dalam video yang diunggah, Boengkoes bertanya kepada Fani terkait motivasinya menyajikan hidangan Malaysia. Ia menyebut alasannya adalah karena Fani senang makan makanan Malaysia tetapi ingin menyajikan sesuatu yang lebih enak lagi baginya di Indonesia.

“Sebenarnya waktu itu lagi liburan (di Malaysia) tapi tiap hari makan nasi kandar. Nasi kandar lagi, nasi kandar lagi. Terus kayaknya di sana kurang flavorful (terasa bumbunya)… Jadi konsepnya Malay peranakan,” ujar Fani MCI.

Tetapi mengutip WeirdKaya (18/9) unggahan tersebut ternyata menuai kontroversi bagi warganet Malaysia. Lauk pauk yang disajikan di Panho Kopitiam disebut bukan lauk yang awam untuk disajikan pada sebuah kedai nasi kandar.

Dijelaskan pula bahwa Fani baru saja membuka kedainya sehingga membutuhkan waktu untuk mempelajari banyak hal. Termasuk menu-menu yang seharusnya ditawarkan kepada pelanggan untuk paket nasi kandar.

Tetapi Fani MCI menuai kontroversi dari netizen Malaysia gegara mengomentari nasi kandar. Foto: YouTube/boengkoes

Saat dilihat oleh detikfood (19/9) ternyata kolom komentar Boengkoes juga sudah dipenuhi oleh para netizen Malaysia. Salah satu yang paling disoroti adalah sausnya yang dinilai terlalu cair dan lauk pauknya yang tampak pucat tidak seperti nasi kandar di Malaysia.

“Kami sebagai orang Malaysia tidak pernah bilang bakso kami lebih enak. Karena kami menghargai makanan di Indonesia,” tulis salah satu netizen.

“Kalau di Malaysia kuah seperti itu disebutnya ‘ceroi’ artinya kuah yang kesan pertamanya akan menandakan tidak menggugah selera,” timpal netizen lainnya.

“Kalau mau makan nasi kandar yang asli itu datangnya harus ke Penang. Di sanalah tempat lahirnya nasi kandar yang otentik. Rempahnya bikin sendiri dan giling sendiri, sangat enak. Bukan ke Kuala Lumpur,” jawab netizen lainnya.

(dfl/dfl)

Membagikan
Exit mobile version