Aktau –
Pesawat Azerbaijan Airlines dilaporkan jatuh di Kota Aktau, Kazakhstan. Berikut fakta-fakta terkait insiden terjatuhnya pesawat Embraer 190 itu:
Pesawat tersebut diketahui sedang dalam perjalanan dari kota Baku di Azerbaijan dengan tujuan akhir ke kota Grozny, Rusia, pada Rabu (25/12) kemarin.
Insiden nahas itu pun menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kazakhstan dan Azerbaijan. Wakil Jaksa Agung Azerbaijan dikirim untuk memimpin tim investigasi di Kazakhstan.
Berikut Fakta-fakta Terbaru Azerbaijan Airlines yang Jatuh di Kazakhstan:
1. Menelan 38 Korban Jiwa
Kecelakaan Azerbaijan Airlines menelan korban jiwa 38 orang. Sementara itu, 29 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit.
“Situasinya tidak terlalu baik, 38 orang tewas,” kata Kanat Bozumbayev, Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, dilansir Interfax.
Pesawat itu membawa 62 orang penumpang dan lima orang awak kabin. Penumpang terdiri dari 37 warga negara Azerbaijan, 6 warga Kazakhstan, 3 dari Kirgistan, dan 16 warga Rusia.
2. Diduga Gara-gara Burung
Kementerian Kesehatan Kazakhstan menyebut kecelakaan dipicu tabrakan pesawat dengan seekor burung. Tanki oksigen kabin pesawat meledak setelah tabrakan itu.
Mesin sempat gagal berfungsi setelah ledakan. Dilansir Armenpress, ledakan tabung itu juga membuat semua orang di dalam pesawat itu hilang kesadaran.
3. Dua Negara Turun Tangan Lakukan Penyelidikan
Dua negara, Azerbaijan dan Kazakhstan, turun tangan dalam penanganan kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines. Otoriras Kazakhstan langsung menuju lokasi dan membawa korban selamat ke rumah sakit.
Sementara itu, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev membatalkan kunjungan ke Rusia untuk pertemuan informal tingkat tinggi dengan para pemimpin kelompok negara-negara bekas Uni Soviet.
Dia pun menyatakan bahwa hari Kamis (26/12) ini ditetapkan sebagai hari berkabung nasional.
“Dengan terpaksa, Presiden Azerbaijan Aliyev meninggalkan St Petersbug (tempat ia menghadiri pertemuan). Putin telah mengucapkan duka cita terkait kecelakaan pesawat Azerbaijan di Aktau,” kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dilansir Reuters.
Azerbaijan juga membentuk tim investigasi. Tim itu dipimpin oleh Wakil Jaksa Agung Azerbaijan.
——
Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia.
(wsw/wsw)