Rabu, Oktober 2

Jakarta

Usai diagnosis kanker yang tak disebut jenisnya, Kate Middleton menjalani preventative chemotherapy. Ia mengaku tengah berada di tahap awal terapi tersebut.

Awalnya, Kate menjalani operasi abdominal pada Januari 2024. Operasi tersebut berjalan sukses, dan awalnya tidak dianggap bersifat kanker. Namun belakangan, hasil tes menunjukkan keberadaan kanker di tubuhnya.

Atas saran tim medis, Kate menjalani perawatan preventative chemotherapy dan kini ia tengah dalam tahap awal terapi tersebut. Terapi apakah itu?


Berikut beberapa fakta yang perlu diketahui tentang kemoterapi preventatif.

1. Nama lain kemoterapi adjuvant

Preventative chemotherapy rupanya bukan merupakan istilah yang umum digunakan di kedokteran. Namun diyakini, yang dimaksud Kate adalah kemoterapi adjuvant.

“Mungkin maksudnya kemo adjuvant,” kata konsultan hematologi dan onkologi medik dari RS Kanker Dharmais, dr Ronald A Hukom, SpPD, KHOM, saat dihubungi detikcom, Sabtu (23/3/2024).

Menurut dr Ronald, kemoterapi adjuvant dilakukan untuk membersihkan sisa-sisa sel tumor yang tidak terdeteksi, atau mikrometastasis, usai pengangkatan tumor. Terapi ini juga bisa diberikan ketika dinilai ada risiko tinggi kekambuhan kanker.

2. Efektivitas

Efektivitas preventative chemotherapy dipengaruhi banyak faktor, termasuk jenis kanker yang dialami pasien. Periode pemberian terapi juga berpengaruh.

“Antara 3-6 bulan kemoterapi setelah pembedahan dapat secara signifikan mengurangi risiko kanker balik lagi,” kata Dr Jeremy Jones, kepala interim divisi hematologi dan onkologi Mayo Clinic. Ia sendiri tidak menangani Kate Middleton dan tidak berbicara secara spesifik untuk kasus tersebut.

Dikutip dari The Times, Dr Jones menyebut staging kanker juga mempengaruhi keputusan dokter memberikan keterapi preventative. Terapi ini umumnya paling direkomendasikan untuk kanker tahap lanjur yang memiliki kekambuhan lebih besar.

Sementara itu, Dr dr Jeffry Beta Tenggara, SpPD-KHOM, mengibaratkan terapi kanker seperti bersih-bersih sarang rayap. Kemoterapi yang diberikan setelah pengangkatan tumor diibaratkannya sebagai semprotan rayap yang tetap diberikan meski sarang rayapnya sudah diangkat dan setiap sudut rumah sudah dicek, yang dalam konteks kanker dilakukan antara lain dengan PET scan.

“Tujuannya adalah siapa tahu ada satu ekor atau dua ekor rayap yang lepas dan kita nggak bisa deteksi,” kata dr Jeffrry dalam salah satu unggahannya di media sosial.

“Bahasa awam, gampangnya preventive,” tegasnya saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (23/3/2024).

NEXT: Bedanya dengan kemoterapi biasa

Membagikan
Exit mobile version