Kamis, Maret 6

Jakarta

Ayahanda dari almarhumah dokter ‘ARL’ residen di Universitas Diponegoro, Moh Fakhruri, meninggal dunia, Selasa dini hari (26/8/2024). Juru bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengonfirmasi kematian yang bersangkutan di RSCM, sebelumnya sempat dirawat di RSUD Kardinah Kota Tegal.

Kementerian Kesehatan RI berinisiatif untuk memfasilitasi rujukan tersebut di tengah kabar meninggalnya dr ‘ARL’ karena bunuh diri, diduga imbas bullying. Proses investigasi terkait kepastian adanya bullying masih terus berlanjut, diharapkan dirilis ke publik pekan ini.

Syahril menyebut kondisi ayah dari dr ‘ARL’ semakin menurun saat mendengar kabar kematian anaknya.


“Dari situ Kemenkes RI kemudian memfasilitasi agar beliau dirawat di RSCM karena kondisinya sudah semakin drop,” bebernya saat dihubungi detikcom Selasa (27/8/2024).

“Kita bisa bayangkan yah, bagaimana bapak kehilangan anak tercintanya, dari saat mendengar kabar itu, kondisinya terus menurun,” lanjut Syahril.

Alami Gagal Napas

Meski tidak diketahui pasti penyakit yang diidap ayah dr ‘ARL’ sebelum meninggal, pria paruh baya itu sempat mengalami sejumlah kondisi. Salah satunya koma hepatikum, atau disebut juga dengan ensefalopati hepatikum atau ensefalopati sistem portal, yakni kumpulan gejala umum ditemui pada pasien dengan penyakit sirosis hepatis.

Ayah dr ‘ARL’ juga sempat mengalami hematemesis melena yakni pasien mengalami muntah darah yang disertai dengan buang air besar (BAB) berdarah dan berwarna hitam, sebelum akhirnya mengalami gagal napas.

“Semoga ini menjadi pembelajaran bagi semua,” tandas Syahril.

NEXT: Investigasi Kasus Bullying

Membagikan
Exit mobile version