Sabtu, Oktober 5


Paris

Pedang Durandal mencuri perhatian dunia. Pedang legendaris dari Prancis ini tiba-tiba saja hilang setelah tertancap 1.300 tahun di atas tebing batu.

Durandal disebut sebagai Excalibur dari Prancis. Excalibur adalah pedang milik King Arthur yang legendaris.

Tiba-tiba saja, Durandal hilang dari tempatnya. Padahal, pedang itu tergantung di atas tebing baru dengan ketinggian 30 meter dan terikat dengan rantai besi.


Dikutip dari Hindustan Times pada Jumat (5/7), berikut sejumlah fakta mengenai pedang Durandal.

1. Pedang ksatria

Menurut literatur epik Prancis, pedang kuno itu milik ksatria legendaris bernama Roland dan perwira mantan kaisar romawi bernama Charlemagne.

2. Berasal dari langit

Menurut legenda, Charlemagne menerima Durandal dari seorang malaikat sebelum ia memberikannya kepada prajurit terbaiknya.

Hilangnya pedang itu secara tiba-tiba membuat penduduk setempat merasa sedih, karena Durandal telah menjadi bagian dari kota itu. Penduduk percaya bahwa takdir kota mereka dan pedang ajaib itu saling terkait.

3. Tak dapat dihancurkan

Durandal diparcaya sebagai pedang paling tajam dunia yang tidak dapat dihancurkan. Pedang ini dapat memotong batu dengan satu tebasan, menurut legenda.

Roland, sebelum kematiannya yang gagah berani dalam Pertempuran Roncevaux Pass, mencoba mematahkan pedang tersebut di bebatuan untuk mencegah musuh-musuhnya mengambilnya – tetapi bahkan ia tidak dapat menghancurkan pedang tersebut.

Menurut legenda, sang ksatria melemparkan pedang tersebut ke udara, yang kemudian melayang ratusan mil sebelum mendarat di tebing di Rocamadour.

Sebelum dicuri, pedangan itu terjepit di atas batu selama lebih dari 1.300 tahun, tanpa ada cara untuk mencabutnya.

4. Tempat wisata ikonik Rocamadour

Dinding tebing tempat Durandal ditancapkan menjadi tempat wisata terkemuka di kota Rocamadour. Terletak di atas Sungai Dordogne, pedang itu telah menarik para peziarah selama berabad-abad dari seluruh dunia.

Rocamadour adalah desa kecil di puncak tebing di Prancis selatan-tengah. Desa ini terkenal dengan kompleks bangunan keagamaan Cité Réligieuse, yang dapat diakses melalui tangga Grand Escalier. Kompleks ini mencakup Chapelle Notre-Dame, dengan patung Black Madonna-nya, dan Basilika St-Sauveur yang bergaya Romanesque-Gotik.

5. Referensi sastra

Kualitas magis pedang itu dijelaskan dalam puisi epik abad ke-11 “The Song of Roland.” Puisi yang ditulis dalam bahasa Prancis kuno tersebut merupakan karya sastra Prancis utama tertua yang masih ada, dengan satu-satunya salinan yang masih ada disimpan di Perpustakaan Bodleian di Oxford, menurut Telegraph.

(bnl/wsw)

Membagikan
Exit mobile version