Minggu, April 20


Jakarta

Sebuah analisis terperinci dari pemindaian digital berukuran penuh Titanic telah mengungkapkan wawasan baru. Terungkap tentang detik-detik terakhir kapal nahas tersebut.

Mengutip BBC, Jumat (11/4/2025), replika 3D yang tepat menunjukkan keganasan bencana itu. Bagaimana kapal terbelah menjadi dua saat tenggelam setelah menabrak gunung es pada tahun 1912 dan 1.500 orang kehilangan nyawa.

Pemindaian ini memberikan pandangan baru tentang ruang ketel uap. Itu mengonfirmasi laporan saksi mata bahwa para insinyur bekerja sampai akhir untuk menjaga agar lampu kapal tetap menyala.


Dan simulasi komputer juga menunjukkan bahwa tusukan di lambung kapal seukuran kertas A4 menyebabkan kehancuran kapal.

“Titanic adalah saksi mata terakhir yang masih ada dari bencana tersebut, dan dia masih memiliki banyak cerita,” kata Parks Stephenson, seorang analis Titanic.

Pemindaian ini telah dipelajari untuk film dokumenter baru oleh National Geographic dan Atlantic Productions yang berjudul Titanic: The Digital Resurrection.

Bangkai kapal, yang terletak di kedalaman 3.800 meter di perairan es Atlantik, dipetakan dengan menggunakan robot bawah air.

Lebih dari 700.000 gambar, yang diambil dari setiap sudut, digunakan untuk membuat “kembaran digital”, yang diungkapkan secara eksklusif kepada dunia oleh BBC News pada tahun 2023.

Karena bangkai kapal ini sangat besar dan terletak di kedalaman laut yang suram, penjelajahan dengan kapal selam hanya menampilkan foto-foto yang menggiurkan. Namun, pemindaian ini memberikan tampilan penuh pertama dari Titanic.

Haluan kapal yang sangat besar terletak tegak di dasar laut, seolah-olah kapal tersebut sedang melanjutkan pelayarannya.

Namun, pada jarak 600 meter, buritan kapal adalah tumpukan logam yang hancur. Kerusakan itu terjadi karena menghantam dasar laut setelah kapal pecah menjadi dua.

Teknologi pemetaan baru ini memberikan cara yang berbeda untuk mempelajari kapal tersebut. “Ini seperti sebuah TKP. Anda perlu melihat bukti-bukti yang ada, dalam konteks tempatnya,” kata Parks Stephenson.

“Dan memiliki pandangan yang komprehensif tentang keseluruhan situs bangkai kapal adalah kunci untuk memahami apa yang terjadi di sini,” imbuh dia.

Pemindaian tersebut menunjukkan detail baru dari jarak dekat, termasuk jendela kapal yang kemungkinan besar dihancurkan oleh gunung es. Hal ini sesuai dengan laporan saksi mata dari para korban yang selamat bahwa es masuk ke dalam kabin beberapa orang selama tabrakan.

(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version