Minggu, Oktober 6


Jakarta

Pasti banyak dari kita yang tidak asing lagi dengan perasaan dilema ketika harus pergi ke toilet namun duduk di kursi dekat jendela. Hal yang tidak nyaman akan lebih parah di saat penumpang di sebelah sudah tertidur.

Lalu, apakah traveler akan menyenggol untuk membangunkannya atau berusaha melompati kaki-kakinya di antara kolom sempit?

Mengutip BBC, Kamis (3/10/2024), lebih dari separuh orang Amerika Serikat yang merespons survei YouGov mengatakan bahwa melompati orang lain untuk pergi ke toilet merupakan hal yang tidak dapat diterima.


William Hanson, seorang pelatih etiket dan penulis, mengatakan bahwa ia biasanya duduk di kursi lorong. Namun sebelum tidur, ia mengatakan kepada penumpang di sebelahnya bahwa ia tidak keberatan jika harus membangunkannya atau melompatinya jika memang harus melakukannya.

Jika duduk di kursi tengah atau dekat jendela, Anda harus memberi tahu penumpang di kursi lorong dengan lembut bahwa Anda harus melewati mereka. Namun perlu diingat bahwa Anda mungkin tidak berbicara dalam bahasa yang sama dengan tetangga itu.

Jika ada penumpang yang telah meminum alkohol, ini juga dapat membuat mereka harus lebih sering ke toilet.

Zoe, mantan pramugari Virgin Atlantic, pernah melakukan penerbangan ke Ibiza dengan maskapai yang berbeda. Ia melihat banyak penumpang yang minum-minum di bar bandara sebelumnya.

Begitu pesawat lepas landas dan lampu sabuk pengaman dinyalakan, “semua orang berdiri dan mulai mengantri ke toilet.”

“Beberapa orang menjadi cukup agresif”, katanya. Kejadian itu menyebabkan awak kabin menyalakan kembali lampu sabuk pengaman, memaksa semua orang untuk duduk.

Sayangnya, ada seorang penumpang yang tidak sabar dan harus “buang air kecil di dalam tas tangan.”

“Dia menaruh celana pendek renang di dalam terlebih dahulu agar terserap urinnya,” kata Zoe.

(msl/msl)

Membagikan
Exit mobile version