Jumat, November 29


Jakarta

BYD punya alasan tersendiri dengan tidak memberikan diskon pada harga mobil listriknya yang dijual di Indonesia. Begini penjelasannya.

Diskon menjadi salah satu strategi yang diterapkan sejumlah pabrikan mobil saat tengah mengikuti pameran otomotif. Keberadaan diskon dipercaya bisa menggenjot penjualan dari lini produk pabrikan itu sendiri.


Tapi rupanya, sebagai pendatang baru, BYD tak menempuh cara tersebut. Produsen yang bermarkas di Shenzhen itu cukup percaya diri dengan kualitas dari mobil-mobilnya yang dijual di Indonesia.

“Ya memang itu salah satu strategi kita ya. Karena BYD itu secara kompetisi itu mainnya tidak di harga. Ya kita di quality, apalagi technological product itu kan punya competitive advantages, artinya banyak mobil yang kelasnya sama tapi belum tentu teknologinya sama,” jelas Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan saat berbincang dengan awak media di Hong Kong belum lama ini.

Menurut Luther, sebelum merilis harga, BYD sudah melakukan perencanaan matang. Dengan demikian, tanpa keberadaan diskon pun mobilnya bisa diterima oleh masyarakat dalam negeri. Ditambah lagi, harga yang ditawarkan itu sebanding dengan fitur maupun teknologi yang disajikan oleh BYD.

“Karena confidence kita dengan produk yang ada dan pricing strategi yang ditetapkan sudah tinggi. Jadi konsumen akan aware kalau BYD itu nggak ada diskon,” tutur Luther.

BYD memang mulai diperhitungkan di pasar otomotif Indonesia. Sebagaimana terlihat dalam data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sudah ada lebih dari 11.000 unit mobil BYD yang didistribusikan ke dealer-dealer. Torehan penjualan BYD sepanjang Oktober itu juga mengantarnya masuk dalam jajaran 10 besar merek mobil terlaris di Indonesia.

Bagi BYD ini sebuah prestasi, mengingat produsen China itu merupakan pendatang baru di dalam negeri dan belum genap satu tahun di Tanah Air. Berbekal kepercayaan diri itu pula, BYD rencananya akan melebarkan sayapnya ke segmen premium Indonesia lewat merek Denza. Denza dulunya dibangun dari perusahaan patungan antara BYD dan Mercedes-Benz. Namun kini, Denza sepenuhnya sudah dimiliki oleh BYD.

Bila tak ada perubahan, Denza rencananya akan melenggang di pasar otomotif Indonesia mulai kuartal pertama tahun 2025. Diduga kuat, mobil itu akan dirilis pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.

(dry/din)

Membagikan
Exit mobile version