Rabu, Maret 19


Jakarta

Gelombang serangan terhadap Tesla belum berakhir. Terbaru, Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas merilis laporan adanya showroom yang dirusak orang tidak dikenal.

Dalam rekaman CCTV yang dibagikan pihak berwenang. Seorang berpakaian hitam menembaki dan membakar dua mobil dengan Molotov.

Satu koktail Molotov yang tidak meledak ditemukan di dalam mobil ketiga dan sekarang sedang diperiksa sebagai barang bukti.


“Ini adalah serangan yang ditargetkan terhadap fasilitas Tesla,” kata Asisten Sheriff Dori Koren dari Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas saat konferensi pers dikutip dari CNN.

“Petugas menemukan beberapa kendaraan terbakar serta kata ‘Resist’ yang dicat semprot di pintu depan bisnis,” katanya.

Departemen kepolisian di seluruh Amerika Serikat sedang menyelidiki gelombang serangan terhadap ruang pamer Tesla, stasiun pengisian daya, dan kendaraan.

Pada tanggal 3 Maret, tujuh stasiun pengisian daya di sebuah mal di luar Boston dibakar. Lima hari kemudian di Kota New York, enam pengunjuk rasa ditangkap karena menduduki sebuah shoroom. Di Colorado, seorang wanita dituduh melempar Molotov dan merusak kendaraan dan ruang pamer.

“Tingkat kekerasan ini gila dan sangat salah,” kata CEO Tesla Elon Musk di X.

“Tesla hanya membuat mobil listrik dan tidak melakukan apa pun untuk pantas mendapatkan serangan jahat ini,” tambah dia.

Gugus Tugas Terorisme Gabungan FBI sedang menyelidiki insiden terbaru di Las Vegas, kata Spencer Evans, agen khusus yang bertanggung jawab atas Kantor Lapangan FBI Las Vegas.

“Bagi mereka yang mungkin berpikir bahwa hal seperti ini dapat dibenarkan atau bahkan berpotensi mengagumkan, kami ingin Anda tahu bahwa ini adalah kejahatan federal,” tambah Evans.

Minggu lalu, Jaksa Agung AS Pam Bondi mengumumkan penyelidikan dan bersumpah untuk menindak vandalisme terhadap kendaraan dan showroom Tesla.

“Jika Anda akan menyentuh Tesla, pergi ke dealer, melakukan apa saja, sebaiknya Anda berhati-hati karena kami akan mengejar Anda. Dan jika Anda mendanai ini, kami akan mengejar Anda. Kami akan mencari tahu siapa Anda,” kata Bondi di Fox Business.

(riar/din)

Membagikan
Exit mobile version