Sabtu, Oktober 19

Jakarta

Sutradara film fiksi ilmiah ‘I, Robot’ (2004) menuduh miliarder Elon Musk meniru desainnya untuk robot humanoid dan kendaraan tanpa pengemudi.

Tuduhan ini muncul setelah Musk memperkenalkan Cybercab futuristik Tesla di sebuah acara. Kendaraan ini dilengkapi pintu bersayap dan tanpa setir atau pedal, serta tampilan baru dari robot Optimus Tesla.

Acara bertajuk ‘We, Robot’ yang terinspirasi dari kumpulan cerita pendek Isaac Asimov tersebut, menarik perhatian sutradara I, Robot, Alex Proyas. Proyas, yang filmnya dibintangi Will Smith sebagai seorang detektif skeptis terhadap robot, menuduh Musk menjiplak karyanya dalam sebuah unggahan di platform X.


“Hey Elon, bisakah aku mendapatkan desainku kembali?” tulis Proyas dalam unggahannya yang dilihat 6,4 juta kali, seperti dilansir dari BBC, Kamis (17/10/2024).

Namun, tuduhan Proyas ini menuai tanggapan skeptis dari netizen, dengan beberapa menyebut filmnya sendiri terinspirasi dari karya lain. Beberapa pengguna membalas unggahan Proyas dengan gambar cyborg feminis dari film ekspresionis Jerman, Metropolis (1927) karya Fritz Lang.

Bukan pertama kalinya perusahaan teknologi dicurigai meniru ide dari film dan novel fiksi ilmiah, terutama seiring dengan perkembangan gadget dan robotik yang memanfaatkan popularitas kecerdasan buatan (AI).

Elon Musk sebelumnya pernah menyebut dirinya terinspirasi dari novel ‘The Hitchhiker’s Guide to the Galaxy’ karya Douglas Adams. Novel tersebut menampilkan robot humanoid bernama Marvin the Paranoid Android. Bahkan, chatbot AI milik Musk, Grok, yang dirancang untuk digunakan di platform X dengan sedikit humor, juga diinspirasi dari karakter tersebut.

Musk juga pernah menyebut Cybertruck Tesla sebagai kendaraan lapis baja dari masa depan yang akan dikendarai dalam film ‘Blade Runner’.

Sementara itu, CEO OpenAI, Sam Altman, juga sempat mengonfirmasi kemiripan suara baru ChatGPT yang genit sebagai asisten virtual dengan yang diperankan Scarlett Johansson dalam film Her (2013).

Setelah muncul kritik atas kemiripan tersebut, perusahaan memutuskan untuk menghapus suara ‘Sky’ yang dianggap menyerupai suara Johansson. Meskipun mereka menegaskan tidak bermaksud meniru. Aktris tersebut mengaku marah dan terkejut dengan penggunaan suara yang menyerupai dirinya.

*Artikel ini ditulis oleh Dita Aliccia Armadani, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

(fay/fyk)

Membagikan
Exit mobile version