Jumat, September 20

Jakarta

Elon Musk kembali menjadi sorotan karena cuitannya tentang Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris setelah percobaan pembunuhan kedua terhadap mantan Presiden Donald Trump.

“Tidak ada seorang pun yang mencoba membunuh Biden/Kamala,” tulis Musk dalam cuitannya, yang merupakan respons terhadap postingan seorang pengguna X, seperti dikutip dari The Guardian.

Cuitan Musk itu diunggah hanya beberapa jam setelah suara tembakan terdengar saat Trump sedang bermain golf di lapangan golf miliknya. Trump diyakini kembali menjadi target pembunuhan, dan FBI langsung mengamankan tersangka yang meletuskan tembakan tersebut.


Gedung Putih langsung mengecam cuitan Musk karena dianggap memicu kekerasan terhadap Biden dan Harris. Bahkan beberapa pengikut Musk juga merasa cuitan pemilik X itu sudah kelewatan.

“Kekerasan hanya boleh dikutuk, jangan pernah menghasut atau dijadikan bahan lelucon,” kata Gedung Putih dalam keterangan resminya. Lebih lanjut, Gedung Putih mengatakan tidak ada tempat untuk kekerasan politik atau kekerasan apapun di AS.

Cuitan Musk juga menjadi perhatian Secret Service atau Paspampres AS yang ditugaskan untuk menjaga presiden dan wakil presiden AS saat ini maupun mantan, serta pejabat tinggi lainnya. Sebelum cuitan itu dihapus, Secret Service mengatakan mereka sudah mengetahui cuitan Musk di X.

“Secret Service mengetahui unggahan media sosial yang dibuat oleh Elon Musk dan dalam prakteknya, kami tidak mengomentari masalah yang melibatkan intelijen perlindungan,” kata juru bicara Secret Service.

“Namun, kami dapat mengatakan bahwa Secret Service menyelidiki semua ancaman yang terkait dengan orang-orang yang kami lindungi,” sambungnya.

Musk langsung menghapus cuitan soal Biden dan Harris, tapi sebelum dihapus cuitan itu sudah dilihat jutaan kali. Tidak lama kemudian, ia mengatakan cuitan itu hanya sekedar lelucon.

“Satu pelajaran yang saya dapat adalah hanya karena saya mengatakan sesuatu kepada sekelompok orang dan mereka tertawa, bukan berarti itu akan jadi postingan X yang lucu,” kata Musk.

“Ternyata, lelucon menjadi kurang lucu jika orang-orang tidak mengetahui konteksnya dan penyampaiannya dalam teks biasa,” sambungnya dalam cuitan terpisah.

(vmp/afr)

Membagikan
Exit mobile version