Sabtu, September 7

Jakarta

SpaceX, perusahaan pesawat antariksa milik Elon Musk, diam-diam tengah membuat ratusan satelit mata-mata khusus. Mereka rupanya telah dikontrak oleh lembaga intelijen Amerika Serikat dengan nilai yang menurut sumber dilaporkan mencapai USD 1,8 miliar.

Kontrak yang ternyata sudah ditandatangani pada tahun 2021 itu, bertujuan untuk mengembangkan sistem satelit pengintaian canggih. Ratusan satelit mata-mata-mata tersebut, akan mampu merekam bagian-bagian Bumi dengan tajam dan beroperasi di orbit rendah.

Ini menandakan hubungan erat antara SpaceX dengan sistem keamanan nasional AS. Satelit dibangun oleh SpaceX yang bermitra dengan National Reconnaissance Office (NRO), lembaga yang mengendalikan satelit mata-mata.


Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Rabu (20/3/2024) dibangunnya konstelasi satelit pengintaian itu, ketika selesai, akan memberikan kemampuan bagi intelijen Amerika untuk mengidentifikasi target yang diincar di seluruh dunia.

“NRO mengembangkan intelijan andal berbasis luar angkasa yang paling mumpuni dan beragam yang pernah dilihat dunia, untuk pegintaian dan pengawasan,” sebut NRO mengenai kabar ini.

Bahkan seorang sumber yang dekat dengan program itu mengklaim, satelitnya dirancang dengan kemampuan untuk memastikan siapapun tidak dapat bersembunyi dari pengawasannya.

SpaceX memang sudah cukup lama terlibat dengan intelijen dan militer AS, mendukung mereka dengan teknologinya. Pada tahun 2022, mereka membuat satelit Starshield yang didesain khusus untuk digunakan pemerintah AS, dengan keamanan data dan penyandian level tinggi.

Berbagai pihak juga cemas bahwa kekuasaan Elon Musk semakin besar dan tidak terkontrol dalam bidang luar angkasa. Terlebih SpaceX juga punya bisnis Starlink, satelit internet yang menyediakan koneksi di seluruh dunia.

Simak Video “4 Anggota SpaceX Crew-7 Selesaikan Misi 6 Bulan di ISS
[Gambas:Video 20detik]

(fyk/afr)

Membagikan
Exit mobile version