Jumat, November 1

Jakarta

Miliarder seperti Elon Musk dan Jeff Bezos ternyata punya andil besar dalam memperparah perubahan iklim. Jejak karbon yang mereka keluarkan dalam sehari setara dengan emisi yang dikeluarkan belasan orang seumur hidupnya.

Oxfam International, organisasi non-pemerintah asal Inggris, belum lama ini merilis laporan tentang emisi karbon pesawat pribadi, kapal pesiar, dan investasi milik 50 orang terkaya di dunia dan membandingkannya dengan orang biasa.

Para miliarder terbang 184 kali dalam setahun, menghabiskan 425 jam di udara. Menurut laporan Oxfam, ratusan penerbangan tersebut menghasilkan karbon yang setara dengan emisi rata-rata orang biasa selama 300 tahun. Sementara kapal pesiar justru makin parah.


“Oxfam mengidentifikasi 23 superyacht milik 18 miliarder dan memperkirakan jejak karbon tahunan rata-rata masing-masing kapal pesiar ini sebesar 5.672 ton, tiga kali lebih besar dari emisi pesawat pribadi para miliarder,” tulis laporan Oxfam, seperti dikutip dari Gizmodo, Kamis (31/10/2024).

Menurut laporan tersebut, Elon Musk memiliki setidaknya dua pesawat pribadi yang memproduksi total karbondioksida sebesar 5.497 ton per tahun atau 15 ton per hari. Jumlah tersebut setara dengan emisi yang dikeluarkan 11 orang seumur hidupnya.

Jeff Bezos juga memiliki dua pesawat pribadi yang menghabiskan 25 hari di udara dan mengeluarkan 2.908 ton karbondioksida per tahun. Artinya, emisi karbon Musk atau Bezos dalam 90 menit setara dengan emisi karbon kalian seumur hidup.

Tidak hanya itu, 40% miliarder juga memiliki investasi di industri yang memperburuk lingkungan, seperti minyak dan gas. Musk dan Bezos juga terlibat dalam sektor AI yang membutuhkan banyak energi listrik dan air untuk mentenagai pusat data.

Orang terkaya di dunia juga mengakibatkan kerugian sebesar triliunan dolar karena emisi karbon mereka yang merusak tanaman pangan dan pertanian, dan secara tidak langsung menyebabkan jutaan kematian akibat kelaparan, penyakit yang diperburuk cuaca panas, dan faktor-faktor lainnya. Negara berkembang diprediksi akan mengalami kerugian ekonomi sebesar USD 44 triliun akibat efek emisi karbon dari tahun 1990 sampai 2050.

(vmp/vmp)

Membagikan
Exit mobile version