Jakarta –
Tugas kontroversial Elon Musk di DOGE (Departement of Government Efficiency) mungkin akan segera berakhir. Memang dalam beberapa minggu mendatang, masa kerjanya sebagai pegawai khusus pemerintah akan selesai.
“Dia harus menjalankan perusahaan besar, pada suatu saat dia akan kembali (ke bisnisnya). Saya akan mempertahankannya selama saya bisa mempertahankannya,” kata Donald Trump.
Sebagai pegawai pemerintah khusus, Musk dibatasi bekerja hanya 130 hari yang mungkin berakhir pada akhir Mei jika dihitung sejak hari pelantikan Trump. Gedung Putih sebelumnya mengklaim Musk akan tetap di sini”.
Sumber dalam pemerintahan mengatakan kepada media Politico bahwa Musk memang akan mengundurkan diri dari peran utamanya dalam beberapa minggu mendatang. Namun Musk menyebut laporan itu berita palsu dan sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyebut berita Politico itu adalah sampah.
“Elon Musk dan Presiden Trump sama-sama menyatakan secara terbuka bahwa Elon akan meninggalkan layanan publik sebagai pegawai pemerintah khusus ketika pekerjaannya yang luar biasa di Doge selesai,” katanya.
Meski Musk akan keluar, Doge akan tetap bekerja hingga tahun 2026 berdasarkan perintah eksekutif Trump. Para pemimpin Doge yang ditunjuk Musk kemungkinan akan bertahan lebih lama dari masa jabatan orang terkaya dunia itu.
Doge telah memicu PHK pegawai negeri sipil dalam skala besar termasuk sekitar 10.000 orang di Departemen Kesehatan di minggu ini saja. Mereka juga menutup beberapa lembaga seperti USAID sampai Voice of America.
Ada sekitar 56.000 pekerjaan federal dipangkas sejak 20 Januari dan 75.000 lainnya menerima resign sukarela, dengan setidaknya 171.000 pengurangan pegawai direncanakan.
Menurut jajak pendapat baru dari Marquette Law School, hanya 41% publik AS yang menyetujui pekerjaan Doge, sementara tingkat kesukaan pribadi Musk bahkan lebih rendah, yaitu 38%.
Sebuah jajak pendapat Quinnipiac pada pertengahan Maret menemukan bahwa lebih dari separuh warga percaya bahwa Musk dan Doge merugikan AS. Doge mengklaim telah menghemat USD 140 miliar, namun media yang jeli telah mengidentifikasi kesalahan signifikan dalam perhitungan ini.
(fyk/fyk)
