Sabtu, Oktober 12


Jakarta

Bambang, mantan tukang kebun, adalah salah satu saksi yang menerima kebaikan almarhumah Marissa Haque. Bambang dan adiknya dibiayai sekolah oleh Marissa Haque.

Sekitar 15 tahun, Bambang bekerja dengan Marissa Haque. Semula Bambang yang saat awal bekerja masih SMA, bertujuan ingin mencari uang tambahan, ternyata mendapat rezeki lebih dari istri Ikang Fawzi itu.

“Awalnya saya nggak mau (kerja), tapi butuh uang jajan tambahan. Sehari, dua hari saya nggak tahu, nggak ketemu tuan rumahnya. Pas hari ketiga sama keempat baru tahu, ini rumah artis,” kenang Bambang saat awal diperkenalkan kepada Marissa Haque dan keluarga, seperti yang diceritakan di studio Rumpi: No Secret, Selasa (8/10/2024).


Bambang bekerja sebagai tukang kebun di kediaman Marissa Haque seusai pulang sekolah. Sampai akhirnya setelah sekitar dua bulan bekerja, Marissa Haque bertanya soal pendidikan Bambang.

Pekerjaan yang dilakukan Bambang di rumah Marissa Haque, seperti menyiram tanaman, menyapu halaman, dan membersihkan kolam renang dari sampah.


“Bu Ica lirik saya mungkin karena kerjanya bagus, kemudian ditanya ‘Sekolah di mana?’ Saya bilangsaya sekolah di Cilandak. ‘Negeri ya? Ya sudah ibu kamu ntar suruh ke sini. Kamu punya adik nggak?’,” ceritanya.

Bambang ketika itu duduk di bangku SMA dan adiknya SMP. Ternyata, bukan hanya sekadar ucapan, Marissa Haque mengundang ibunda Bambang ke rumahnya.

“Ibu saya ke situ, pas di rumah saya tanya ibu saya, ‘Ada apa Mak yang diomongin sama Bu Ica?’ ‘Lo sama adek lo mau disekolahin’. Ya Allah saya kaget, itu di luar gaji saya,” tutur Bambang.

“Sampai saya lulus ditanya, ‘Bambang mau kuliah atau kerja?’. Saya bilang saya mau kerja,” sambungnya.

Marissa Haque yang memang suka dengan sekolah, akhirnya melihat Bambang kuliah. Namun, saat itu ada sedikit hal dan akhirnya Bambang memilih untuk kursus Bahasa Inggris. Bambang dengan bekal pendidikan tersebut, akhirnya menjadi staff ikut Marissa Haque di DPR RI.

Setelah lulus S1, Bambang meminta izin kepada Marissa Haque untuk mencari pengalaman di luar. Keinginan itu didukung oleh Marissa Haque. Sampai sekitar tahun 2000 Bambang masih membantu Marissa Haque mengurus kebun.

Bambang pun ingat betul pesan Marissa Haque soal pentingnya pendidikan. Marissa hingga akhir hayatnya masih berjuang untuk mendapat gelar profesor.

“Kalau kamu nggak sekolah, kamu bakal gini-gini aja. Kamu haru sekolah, akhirnya saya kuliah. Saya kuliah karena ibu juga,” ungkap Bambang.

Marissa Haque meninggal dunia pada 2 Oktober 2024. Kepergiannya sangat mengagetkan, karena masih beraktivitas seperti biasa sebelum ditemukan meninggal di kasurnya, seperti dalam kondisi tertidur.

(pus/wes)

Membagikan
Exit mobile version