Senin, November 4

Jakarta

Joshua Simon mengungkapkan hal yang dialami setelah kecanduan pornografi. Selain sering masturbasi, banyak masalah kesehatan yang membuat kehidupannya terganggu.

Kecanduannya bermula saat Joshua yang saat itu berusia 12 tahun menonton film porno. Meski sempat berhenti, kecanduannya semakin parah di usia 16 tahun, saat ia pertama kali mendapatkan ponsel.

Akibat kecanduan itu, kesehatan mental Joshua semakin terganggu. Konsentrasi memburuk, daya ingatnya terganggu, bahkan penglihatannya terasa kabur.


“Semakin aku ingin berhenti, aku tidak bisa. Rambutku mulai rontok, dan orang tua serta saudara-saudaraku mengira aku sakit,” ungka pria 25 tahun itu yang dikutip dari The Sun.

Kecanduan pornografi adalah salah satu yang paling umum dialami seseorang. Dikutip dari laman Very Well Mind, hal ini terjadi karena konten-konten pornografi yang sangat mudah diakses, sehingga seseorang bisa ketergantungan pada materi tersebut.

Efek Kecanduan Pornografi

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa penggunaan pornografi dapat menyebabkan perubahan pada otak. Salam sebuah penelitian yang meninjau sifat kecanduan pornografi, subjek mengonsumsi materi erotis dalam jumlah besar ditemukan mengalami peningkatan reaksi otak saat dihadapkan pada isyarat pornografi.

Seperti kecanduan lainnya, menonton porno mempengaruhi jalur penghargaan otak, mempengaruhi neurotransmitter yang disebut dopamin, yang berperan dalam kesenangan dan hasrat.

Reaksi ini juga terlihat pada orang-orang yang kecanduan narkoba atau perjudian yang bisa membuat ketagihan atau adiksi. Namun, selain perubahan aktivitas otak, konsumsi film porno secara berlebihan juga diketahui mempunyai efek seperti:

  • Kesulitan terangsang secara seksual tanpa pornografi
  • Kehilangan minat dan melakukan lebih sedikit pengalaman seksual dengan pasangan
  • Berkorelasi pada peningkatan perilaku pacaran dan perselingkuhan
  • Pasangan merasa tidak memadai secara seksual dan takut tidak memuaskan pasangan
  • Penurunan hubungan kepuasan seksual dan kedekatan emosional dengan pasangan
  • Kepercayaan pasangan menurun

(sao/kna)

Membagikan
Exit mobile version