Kamis, Juli 4


Jakarta

Muncul varietas durian vulkanik asal Thailand yang menjadi incaran banyak orang. Bahkan, perlu masuk daftar tunggu setahun untuk dapat makan durian ini. Apa istimewanya?

Thailand menjadi salah satu negara produsen dan eksportir durian terbesar di dunia. Disebut-sebut, setiap tahunnya negara ini memproduksi lebih dari 800.000 ton buah durian.

Banyak varietas durian unggulan dari Thailand, mulai dari Monthong, Chanee (Kani), Kanyao, hingga Thong Yod. Namun, muncul varietas unggulan baru yang sudah menjadi incaran banyak orang, namanya durian vulkanik.


Durian vulkanik secara eksklusif tumbuh dan dipanen di daerah Thailand Selatan. Durian ini juga telah mendapat sertifikasi GAP yang menjamin keamanan dan kualitasnya.

Varietas ini muncul berawal dari kebun buah milik Saiyut Jannsawang di desa Na Khao, provinsi Thang, Thailand.

Durian vulkanik menjadi salah satu incaran banyak orang. Foto: KhaoSod

Saiyut adalah pensiunan pejabat pertanian yang beralih menjadi petani durian. Kini ia mengelola perkebunan seluas 15 rai atau sama dengan 60,705 meter persegi.

Kebun milik Saiyut juga menjadi kebun pertama yang membudidayakan durian tanah vulkanik.

Menjadi satu-satunya kebun buah di wilayah tersebut yang telah menerima sertifikasi GAP (Good Agricultural Practices) dari Departemen Penyuluhan pertanian. Diverifikasi sebagai kebun durian bebas bahan kimia.

Di kebun buah durian ini terdapat 220 pohon durian, termasuk varietas, seperti Monthong, Chanee, Kan Yao, Nok Krachib, Long Lap Lae, dan Puang Manee.

Namun, karena kekeringan yang terjadi baru-baru ini, hanya sekitar 130 pohon yang berbuah tahun ini. Sehingga, mengurangi hasil panen mereka sebesar 30%, lapor thethaiger.com (27/06/2024).

Meskipun begitu, mereka telah berhasil memanen durian Monthong pertama di musim ini yang beratnya antara 3 dan 6 kilogram. Buah tersebut dijual dengan harga 230 baht atau sekitar Rp 106 ribu per kilogram.

Terlepas dari durian Monthong, salah satu varietas unggulan dari kebun buah ini adalah durian vulkanik. Dinamakan durian vulkanik karena ditanam di tanah yang mengandung zat potassium bekas letusan gunung berapi.

Sejak tahun lalu, lebih dari 300 pelanggan telah memesan durian ini. Mereka tertarik karena teksturnya yang lembut, rasanya lezat, kulit tipis, dan biji durian yang kecil.

Kebun buah ini selalu ramai pengunjung karena pelanggan yang tertarik untuk membeli varietas durian vulkanik.

Saiyut mengungkap, panen yang dipersiapkan tahun ini sekitar 5.000 durian dari 130 pohon. Metode pertanian durian vulkanik organik telah meningkatkan hasil panen dua kali lipat dengan berat setiap buah antara 3 sampai 6 kilogram.

Namun, tingginya permintaan membuat pasokan tidak mencukupi, terutama dengan adanya 300 pesanan yang masuk daftar tunggu dari tahun lalu, lapor The Thaiger.

Keistimewaan durian vulkanik ini menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak pecinta durian. Durian vulkanik memiliki kulit atau cangkang yang tipis, dengan ketebalan sekitar setengah centimeter saja. Aromanya juga tidak terlalu menyengat.

Teksturnya creamy dan lumer di mulut, tidak berserat. Rasanya juga terkenal manis creamy yang seimbang. Karenanya menjadi lebih lezat dua kali lipat dibandingkan durian Monthong biasa.

Pelanggan yang telah mencicipi buah ini menggambarkannya sebagai buah sangat lezat. Sehingga, memicu tingginya permintaan terhadap durian vulkanik.

Belum diketahui harga pasti dari durian tersebut. Namun, menurut inilah.com (21/04/2024), durian vulkanik atau Khantarak sempat terjual dengan harga 150.000 baht atau setara dengan Rp 66 juta dalam acara lelang di Provinsi Si Sa Ket.

Sudah dua tahun mereka menawarkan pengalaman makan durian dengan menjual durian yang jatuh dari pohon.

Harga Durian di Singapura  Rp 700 Ribu per Kg, Tetap Laris Manis!(Gambar hanya illustrasi) Durian menjadi salah satu buah favorit banyak orang, yang bisa ditemui di Thailand. Foto: Site News

Mereka juga menawarkan durian yang sudah dikupas agar pelanggan dapat mencicipinya sebelum membeli. Memastikan pelanggan dapat memeriksa dan menukar buah yang rusak.

Perkebunan ini diperkirakan bisa memproduksi sekitar 4.000 hingga 5.000 kikiogram durian. Menghasilkan pendapatan lebih dari 1 juta baht (Rp 445 juta), meskipun memang target awal mereka lebih dari itu, sekitar 3 juta baht (Rp 1 M).

Tidak diketahui secara pasti bagaimana cara memesan buah durian vulkanik ini. Tampaknya pengunjung perlu datang langsung ke kebun. Pembeli yang masuk daftar tunggu juga tampaknya adalah mereka yang sudah pernah berkunjung ke kebun tersebut.

Untuk berkunjung ke kebun durian dan mencoba durian jenis ini di Thailand, menurut pencarian detikFood, orang Indonesia bisa ikut paket travel tur dari Durian Traveler. Mereka seringkali membuka trip khusus pergi ke kebun durian di Thailand.

(aqr/odi)

Membagikan
Exit mobile version