Minggu, September 29


Jakarta

Kisah menarik datang dari penjual teh keliling ini. Meskipun modal awalnya kecil, tetapi pria ini berhasil membangun bisnis sampai meraup keuntungan Rp 300 juta per bulan!

Beberapa orang lebih memilih untuk berbisnis daripada kerja kantoran. Salah satu bisnis yang kerap dicoba adalah bisnis makanan.

Bisnis makanan atau minuman menjadi salah satu peluang besar untuk mencapai keuntungan. Meskipun para penjual juga tetap perlu menghadapi tantangan untuk mempertahankan bisnis ini.


Dalam awal merintis usaha, beberapa penjual makanan dan minuman juga ada yang tidak langsung sukses. Banyak dari mereka perlu mengeluarkan usaha besar demi mendapat keuntungan lebih.

Namun, tampaknya setiap usaha tidak ada yang mengkhianati hasil. Contoh penjual teh di Malaysia ini yang kini sukses mendapat keuntungan besar setiap bulannya.

Penjual itu bernama Kavievanan Subramanim yang terkenal menjual racikan teh tradisional India. Melansir thesun.my (22/09/2024), penjual ini memang sempat viral selama pandemi Covid-19. Ia mendapat perhatian besar berkat teh masala buatannya.

Pria ini sebenarnya tidak memiliki latar belakang dalam dunia bisnis kuliner. Setelah lulus di bidang teknik mesin, ia memulai bisnis teh masala dengan modal RM 500 atau sekitar RP 1,8 juta saja.

Usaha kecil-kecilan itu dilakukan agar ia mendapat uang saku sambil menunggu pekerjaan yang sebenarnya. Namun, siapa sangka ternyata bisnis tehnya bisa berkembang pesat dan menghasilkan pendapatan signifikan.

Pria ini menjual teh masala, berupa teh tradisional india yang diseduh dengan rempah-rempahan aromatik, seperti cengkeh dan kayu manis.

Pria itu menawarkan racikan teh masala spesial seperti ini. Foto: Instagram @tea.thambi

Pria dari daerah Cheras ini memutuskan untuk berjualan teh, setelah ia mempelajari resep dari ibunya. Pada saat yang sama, ia mengumpulkan masukan dari pelanggan untuk menyempurnakan resep teh masalanya.

“Saat pertama kali memulai, pelanggan berkata ‘ini terlalu banyak’ atau ‘ini tidak cukup’, jadi, ada sedikit percobaan,” jelasnya.

Pria ini pun bereksperimen setiap hari sampai satu tahun setelahnya ia baru mendapat rasa yang disukai semua orang. Sejak saat itu, rasanya pun selalu konsisten.

Ie menyampaikan bahwa teh masalanya dibuat dengan menggunakan daun teh berkualitas tinggi dan bahan-bahan alami dari pemasok terpercaya.

Teh masala buatannya menjadi populer bukan hanya karena rasa yang autentik, tetapi juga karena harganya terjangkau. Ia menjual teh itu dengan harga sekitar RM 1 (Rp 3 ribuan) sampai RM 4 (Rp 14 ribu) per cangkir.

Siapa sangka, usaha kecil-kecilan itu saat ini telah bekrembang pesat dan mendapat keuntungan signifikan.

Berbicara kepada Majoriti, lulusan Universiti Tenaga Nasional (UNITEN) ini awal berjualan tidak dapat menjual lebih dari 100 cangkir sehari. Namun, sekarang ia berhasil menjual 2.000 sampai 3.000 cangkir setiap harinya.

Kini pria itu punya kafe dan beberapa kios keliling seperti ini. Foto: Instagram @tea.thambi

Dulunya dia juga hanya berjualan menggunakan sepeda fixie yang sempat ia gunakan semasa kuliah. Dia akan bersepeda sejauh 10 kilometer dari rumahnya di bandar Tun Razak, Cheras untuk menjual teh di pusat kota.

Beberapa bulan kemudian, usahanya perlahan berkembang. Dia pun dapat membuat kios baru dan mempekerjakan staf setelah sekitar satu tahun menjalankan usaha ini sendiri.

Saat ini Kavi memperkirakan bahwa Tea Thambi menghasilkan pendapatan mendekati RM 100.000 atau sekitar Rp 364 juta per bulan.

Kavi juga telah berhasil membangun beberapa cabang kafe yang berlokasi di Jalan Tun Perak, Masjid Jamek, serta lima kios kecil lainnya, seperti di Brickfields, Lebuh Ampang, dan Bukit Bintang.

(aqr/adr)

Membagikan
Exit mobile version