Rabu, Oktober 16


Jakarta

Polri berencana merekrut bintara kompetensi khusus (bakomsus) lulusan SMK jurusan pertanian. Polri mengatakan langkah ini diambil dalam rangka menyukseskan program pemerintah yakni terkait ketahanan pangan nasional.

“Rekrutmen Polri tahun 2025 jalur Bakomsus terbuka kesempatan bagi lulusan SMK pertanian. Ini komitmen kita mendukung pemerintah mewujudkan ketahanan pangan,” kata Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam arahannya di Rakorbin SDM Polri dan PNS Polri Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Selasa (15/10/2024).

Irjen Dedi menegaskan dukungan dan komitmen Polri pada visi pemerintahan Presiden terpilih, Prabowo Subianto. Irjen Dedi memerintahkan seluruh Polda, melalui Kepala Biro SDM jajaran, untuk mewajibkan tanam jagung yang rencananya akan dilakukan serentak.


“Polri mendukung program pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” Irjen Dedi menekankan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyambut baik komitmen Polri ini. Andi berterima kasih atas gagasan Irjen Dedi.

“Gagasan dari Irjen Pol Dedi luar biasa. Kami keluarga petani seluruh Indonesia mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya. Harapan ke depan kolaborasi ini kita tindaklanjuti yaitu bagaimana mencapai suasana pangan dan Indonesia menjadi lumbung pangan. Dengan dukungan Kepolisian seluruh Indonesia kami sangat yakin swasembada dan Indonesia menjadi lumbung pangan akan diraih dalam waktu cepat,” ujar Andi Amran yang juga hadir dalam acara dan menyampaikan paparan tentang strategi mencapai kemandirian pangan Indonesia Emas 2045.

Andi menyebut Indonesia memiliki sumber alam yang subur, jumlah SDM terutama dari generasi Z yang banyak, dan didukung dengan teknologi pertanian cita-cita menuju negara superpower dalam hal pangan. Ini merupakan modal besar dan program pemerintah terkait ketahanan pangan akan cepat terwujud.

Andi melanjutkan, untuk mendukung hal tersebut pemerintah harus memastikan distribusi bantuan pemerintah bisa merata dan tepat sasaran. “Untuk penyaluran peralatan dan pupuk bersubsidi kita butuh pengawalan agar sampai ke masyarakat yang membutuhkan dan tidak disalahgunakan,” lanjut Andi Amran.

Foto: Rakorbin SDM Polri dan PNS Polri Tahun Anggaran 2024 di Jakarta, Selasa (15/10/2024). (dok. SSDM Polri)

Untuk diketahui, Polri dan Kementerian Pertanian menandatangani Nota Kesepahaman atau MOU tentang Sinergitas Tugas dan Fungsi Pada Pembangunan Pertanian pada April 2024. MOU ini meliputi pertukaran dan pemanfaatan data dan atau informasi, bantuan pengamanan, dukungan satuan tugas pangan Polri dalam Pembangunan pertanian, penegakan hukum, peningkatan kapasitas dan pemanfaatan sumber daya manusia, pemanfaatan prasarana dan atau sarana.

Tujuan dari MOU ini adalah untuk mengoptimalkan sinergisitas tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan pembangunan pertanian untuk mewujudkan peningkatan ketersediaan panganstrategis.

Data SSDM Polri, selama ini banyak anggota Polri yang dengan inisiatif pribadi menggerakkan masyarakat agar sektor pertanian di desa-desa berdaya. Di antaranya Banit 3 Sat Reskrim Polres Keerom Bripka Batias Yikwa menggerakkan warga untuk membuka lahan pertanian baru di Keerom, Papua. Dia mengajak petani ubi dan singkong di Kampung Baburia menanam timun, jagung, kacang, hingga keladi.

Kemudian Iptu Hotma Patuang Anggari Manurung memberdayakan para duda yang ditinggal istrinya di Desa Ranca Iyuhl, dengan menggagas Kelompok Tani dan Ternak Yudistira. Iptu Hotma telah mengumpulkan 12 orang yang tergabung dalam kelompok tani dan ternak dan setelah berjalan setahun mereka mampu mengelola lahan pertanian seluas 5 hektar dan memiliki puluhan ternak.

Lalu Bhabinkamtibmas Desa Sepunggur, Bathin II Babeko, Bungo, Jambi, Bripka Arjunif yang menyulap Areal bekas galian penambangan emas tanpa izin (PETI) menjadi embung. Di mana embung tersebut berfungsi sebagai sumber air warga, baik untuk perkebunan maupun untuk budi daya ikan.

Selanjutnya polisi di Merauke yakni AKP Makuf Suroto yang menata cikal bakal Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Sota dengan menanami sayuran, pohon buah, dan bunga-bunga. Dalam membangun Sota melalui pertanian, ia kerap melibatkan penduduk setempat baik masyarakat transmigrasi maupun penduduk lokal asli Papua. Ia mengajarkan masyarakat untuk bercocok tanam sayur-sayuran dan buah-buahan.

(aud/fjp)

Membagikan
Exit mobile version