Kamis, Oktober 3

Jakarta

Elon Musk mendukung penuh Donald Trump dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat mendatang. Namun dia mendapat peringatan dari sesama orang kaya crazy rich, Mark Cuban. Apa katanya?

Mark Cuban, seorang investor dengan harta USD 5,7 miliar, memperingatkan Elon agar tidak membentuk aliansi dengan Trump. Menurutnya, calon presiden dari Partai Republik itu mungkin takkan membayar utang politiknya pada Elon.

“Elon, akan tiba saatnya ketika kamu membutuhkan sesuatu dari Donald Trump. Kamu akan berpikir bahwa kamu telah mendapatkan hak untuk meminta dan menerima. Kamu telah menjadi prajurit yang setia dan berbakti kepadanya,” tulis Cuban di X.


“Pada saat kamu sangat membutuhkannya, kamu akan mengetahui apa yang telah dipelajari banyak orang sebelumnya, kesetiaannya hanya untuk dirinya sendiri,” tambahnya.

Cuban menanggapi postingan X dari Elon, di mana CEO SpaceX itu memperkuat teori konspirasi tentang Partai Demokrat. Misalnya, mendorong imigrasi ke negara bagian AS untuk menambah pemilih mereka. “Jika Trump TAK terpilih, ini akan menjadi pemilihan terakhir,” tulis Musk.

Dukungan Musk terhadap Trump merupakan perubahan dari tahun 2022 ketika ia secara terbuka melontarkan hinaan ke Trump di media sosial. Peringatan Cuban mengisyaratkan bahwa Elon ingin memperoleh dukungan pemerintah jika Trump nanti terpilih, namun Musk mungkin takkan mendapatkannya.

Kedua miliarder tersebut berada di pihak berlawanan di Pilpres kali ini. Cuban menjadi pendukung Kamala Harris dan agenda ekonominya. Dia menilai Harris lebih baik untuk bisnis di tengah beberapa skeptisisme tentang rencananya menaikkan tarif pajak perusahaan.

Elon sendiri berulang kali melontarkan gagasan pembentukan komisi efisiensi pemerintah jika Trump memenangkan masa jabatan kedua. Trump tampaknya setuju dan menilainya bisa memimpinnya. Namun, calon dari Partai Republik itu juga meragukan bahwa Elon, seorang CEO sibuk dari banyak perusahaan, akan punya waktu untuk pekerjaan itu.

(fyk/afr)

Membagikan
Exit mobile version