Jumat, Januari 10


Jakarta

Sejumlah 25 orang penumpang pesawat terbang dilaporkan alami keracunan. Diduga sandwich yang disajikan oleh maskapai menjadi penyebabnya.

Beberapa maskapai dengan durasi penerbangan yang panjang menyediakan fasilitas in flight meal atau makanan yang disajikan selama penerbangan. Tetapi beberapa maskapai kerap kali mendapat keluhan atas makanan yang dihidangkan.

Makanan terasa tak enak atau kasus yang paling parah ialah keracunan makanan. Insiden seperti ini tentu merugikan banyak pihak, baik dari maskapai maupun penumpang.


Baru-baru ini kejadian keracunan makanan di pesawat kembali terjadi. Adalah maskapai Cathay Pacific yang dilaporkan oleh RTHK (9/1) mengalami kendala.

Cathay Pacific dihebohkan dengan kasus keracunan para penumpangnya. Foto: Getty Images/BraunS

Pada penerbangan dengan destinasi Kathmandu menuju Hong Kong pendaratannya disambut dengan beberapa mobil pertolongan dari The Fire Service Department. Penerbangan yang lepas landas pada Rabu (8/1) dilaporkan bermasalah akan makanan yang disajikan.

Sebanyak 25 penumpang mengalami gejala keracunan makanan. Pihak maskapai sendiri mencurigai hidangan makanan dari katering yang menjadi alasan utamanya.

Setibanya pesawat di Hong Kong sebanyak 12 penumpang langsung dilarikan ke North Lantau Hospital untuk mendapatkan penanganan serius. Hampir semuanya mengalami gejala serupa berupa mual, pusing, hingga ingin pingsan.

Gejalanya muncul setelah 10-30 menit para penumpang menyantap makanan yang dihidangkan. Adapun isian menunya seperti roti, buah, salad, nasi kambing, nasi ayam, dan es krim.

Sebanyak 25 orang dilaporkan jatuh sakit usai makan makanan dari maskapai. Foto: Getty Images/BraunS

Namun setelah diteliti lebih jauh, ada 9 orang penumpang yang mengalami gejala berat usai makan bekal yang dibawa. Bekal tersebut berupa sandwich dengan isian ayam, timun, tomat, dan saus salad dua jam sebelum penerbangan.

Atas insiden ini pihak rumah sakit yang menangani penumpang juga angkat suara. Ada dua makanan yang dicurigai, baik makanan dari maskapai maupun makanan yang dikonsumsi penumpang sebelum lepas landas.

Pasalnya dari 36 korban keracunan makanan semuanya mengalami gejala serupa. Tetapi sebagian juga mengaku sempat mengonsumsi makanan selain hidangan dari maskapai.

Bangkok Post (10/1) melengkapi informasi bahwa pihak maskapai telah melayangkan permintaan maaf dan tengah melakukan investigasi lebih mendalam. Diharapkan tidak ada kasus serupa yang merugikan apalagi mengancam kesehatan penumpang.

(dfl/odi)

Membagikan
Exit mobile version