Jumat, Oktober 4


Jakarta

Seorang pelanggan mengungkap perasaan risih terhadap penjual makanan yang menggunakan sarung tangan karet warna hitam. Menurutnya, hal itu berpotensi tidak higienis.

Beberapa penjual makanan menggunakan sarung tangan ketika menyiapkan pesanan pelanggan. Tujuannya untuk menjaga kualitas makanan agar lebih aman dan terhindar dari kontaminasi.

Penggunaan sarung tangan juga telah ditetapkan oleh aturan pemerintahan di beberapa negara. Oleh karena itu, sudah sepatutnya diikuti oleh penjual makanan di negara tersebut.


Namun, penggunaan sarung tangan sepertinya belum membuat pelanggan puas dan merasa aman dengan pesanan makannya. Sebab, belum lama ini ada seorang pelanggan yang curhat di Facebook terkait perasaan risih dengan sarung tangan penjual.

Melansir mStar (29/09/2024), pelanggan yang tidak disebutkan namanya ini mengungkap bahwa ia seringkali melihat penjual makanan tidak menggunakan sarung tangan dengan benar.

Menurutnya, sarung tangan yang dikhususkan untuk menyiapkan makanan malah dijadikan ‘penngganti tangan’. Dalam artian, penjual makanan itu sering menggunakan sarung tangan bukan hanya untuk menyiapkan makanan, tetapi juga pegang alat masak, rambut, hingga uang.

Pelanggan itu juga menyoroti sarung tangan yang seringkali ia lihat disalahgunakan yaitu sarung tangan karet berwarna hitam.

“Ini situasi yang banyak terjadi sekarang, yang pasti sarung tangannya warna hitam,” jelasnya.

(Gambar hanya ilustrasi) Pelanggan ini menyadari jika banyak penjual menyalahgunakan sarung tangan hitam seperti ini. Foto: Getty Images/grdenis

Sarung tangan hitam itu menurutnya juga membuat penjual semakin nyaman menggunakannya untuk keperluan lain di luar menyiapkan makanan. Sebab, sarung tangan ini lebih tahan dan tidak mudah sobek.

Sehabis mengungkap keluh kesahnya, pelanggan berharap para penjual makanan dapat menggunakan sarung tangan plastik saja. Supaya kebersihan dan kualitas makanan lebih terjamin. Pasalnya, menurut pelanggan, sarung tangan plastik yang lebih tipis pasti tidak akan dipakai berulang kali karena mudah lecek dan sobek.

“Tipis dan tidak tahan lama, jadi penjual akan menukarnya (tidak memakainya terus menerus)…itu akan lebih bersih,” ungkap pelanggan tersebut.

Unggahannya itu rupanya dibanjiri komentar beragam dari para netizen. Netizen menunjukkan pandangan yang berbeda-beda terkait penggunaan sarung tangan ini.

Ada netizen yang menganggap jika tanpa sarung tangan juga makanan sudah aman saja. Ia menyoroti apa yang dilakukan nenek moyang zaman dulu ketika sarung tangan belum diciptakan. Pada zaman nenek moyang, tidak ada yang mati karena keracunan akibat tidak pakai sarung tangan.

(Gambar hanya ilustrasi) Pelanggan menyarankan penjual untuk memakai sarung tangan plastik saja. Foto: Mstar.com.my

Netizen lain juga mengungkap tujuan penjual pakai sarung tangan bukan karena menghindari makanan tercemar, tetapi menghindari tangannya menjadi kotor.

Terlepas dari isu ini, umumnya pemakaian sarung tangan memang hanya digunakan untuk menyentuh makanan saja. Namun, ada beberapa penjual makanan yang menyalahgunakannya, dengan menyentuh berbagai objek lain, selain makanan.

Tindakan melenceng itu memang bisa menyebabkan bakteri dari objek lain berpindah ke makanan. Keadaan ini pun mampu meningkatkan risiko keracunan makanan.

(aqr/adr)

Membagikan
Exit mobile version