Minggu, September 29


Jakarta

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) tengah melacak varian baru COVID-19 yang membuat lonjakan kasus di negara tersebut, yakni KP.3.

Berdasarkan data CDC, kasus positif COVID-19 akibat varian KP. 3 di AS telah meningkat dari 25 persen menjadi 33,1 persen. Varian KP.3 menjadi unggulan baru setelah varian JN.1 berkuasa selama beberapa bulan dan muncul pertama kali pada tahun 2023.

“Dengan menggunakan pelacak data Nowcast CDC, alat ini menunjukkan proyeksi varian COVID selama periode dua minggu. Alat tersebut digunakan untuk membantu memperkirakan prevalensi varian saat ini, namun tidak memprediksi penyebaran virus di masa depan,” kata CDC, dikutip dari US Today.


Pelacak data lembaga CDC juga menunjukkan bahwa selama periode dua minggu antara 9 Juni hingga 22 Juni varian KP.3 menyumbang kasus positif Amerika Serikat sebesar angka 33,1 persen. Kemudian disusul oleh varian KP.2 menyumbang kasus positif sebesar 20,8 persen. Sementara JN.1 hanya memiliki 1,6 persen kasus positif.

Juru Bicara CDC, Rosa Norman, mengatakan dalam pernyataannya mengatakan bahwa varian KP.3 adalah sublineage atau subvarian dari JN.1 yang berasal dari varian Omicron.

“Ini sangat mirip dengan JN.1 dan hanya memiliki dua perubahan lonjakan dibandingkan JN.1,” katanya.

(suc/suc)

Membagikan
Exit mobile version