Senin, November 18


Jakarta

Bule Inggris yang jadi food vlogger di Malaysia ini mendapat tuduhan nyeleneh dari netizen. Ia dianggap sebagai mata-mata yang dapat membahayakan keselamatan Malaysia. Begini kisahnya.

Menjadi food vlogger terkenal memiliki risiko yang besar, sama seperti ketika menjadi selebriti. Berbagai isu, tuduhan, hingga gosip miring bisa menimpa mereka yang menjalani profesi populer ini.

Hal inilah yang dirasakan bule Inggris bernama Rhys William, seorang food vlogger yang sudah tinggal 11 tahun di Malaysia. Mengutip World of Buzz (14/11/2024), dia baru saja mendapat tuduhan dari seorang netizen yang berkomentar di media sosial miliknya.


“Bayangkan ini. Dia bisa saja menjadi mata-mata dari negaranya (Inggris) namun dia tetap bersikap tenang berbaur dengan penduduk setempat untuk mendapatkan informasi,” ujar netizen yang melayangkan tuduhan itu.

Rhys pun menampilkan komentar netizen itu di unggahan Instagram story akun miliknya, @si_rhys. Ia hanya membubuhkan satu kalimat “Alamak…” yang mencerminkan betapa ia tidak habis pikir dengan tuduhan tersebut.

Rhys William, seorang food vlogger asal Inggris di Malaysia mendapat tuduhan jadi mata-mata dari netizen. Foto: Instagram si_rhys via World of Buzz

Dalam wawancara bersama World of Buzz, Rhys mengungkap perjalanannya sebagai food vlogger di Malaysia. Dahulu ia memang sering mendapat kritik, terutama ketika membahas hal-hal kontroversial.

“Saya belajar untuk menghindari kontroversi. Saya cenderung untuk terus maju dan fokus pada sisi positif dari segala hal,” katanya. Untuk tuduhan menjadi mata-mata Inggris di Malaysia, Rhys bilang dirinya tidak merespon komentar itu.

Ia mengatakan, “Komentar ini menarik perhatian saya karena lucu juga dituduh seperti itu, dan itu benar-benar membuat saya tertawa.”

Sebagai kreator konten yang telah berkecimpung di dunia ini selama lebih dari 10 tahun, Rhys mengatakan bahwa ia telah belajar untuk menerima komentar negatif dan menerima bahwa keraguan dan kritik adalah bagian dari profesinya. Seseorang pun hanya perlu belajar cara menghadapi hal-hal negatif secara daring.

“Menurut saya, sebagai kreator konten, Anda harus memiliki mental yang kuat, dan juga tidak terlalu terpengaruh oleh komentar-komentar negatif,” kata Rhys.

Ia bersyukur respon negatif yang diterimanya hanya sebagian kecil. Sebab 99,9% dari respon yang diterimanya bersifat positif, dan ia tidak terlalu peduli dengan hal-hal negatif yang terjadi sesekali.

Mengenai para haters atau orang yang tidak menyukainya, Rhys mengatakan bahwa ia percaya bahwa kata-kata mereka hanyalah cerminan dari diri mereka sendiri.

Rhys memilih tidak ambil pusing dengan tuduhan terhadap dirinya. Foto: Instagram si_rhys via World of Buzz

“Mereka biasanya mencerminkan keyakinan atau rasa tidak aman mereka sendiri ketika berkomentar. Jadi, lebih baik untuk terus maju dan berharap yang terbaik bagi mereka,” sambung Rhys.

Pria yang fasih berbahasa Melayu ini mengatakan anggota keluarganya masih berada di Inggris. Mereka saat ini tidak memiliki rencana untuk tinggal di sini untuk selamanya.

“Tetapi saya masih berusaha meyakinkan mereka untuk tinggal di sini,” tutup Rhys.

Mengenai karirnya sebagai food vlogger, saat ini Rhys punya 171 ribu followers di Instagram. Ia kerap membuat konten menarik seperti ketika membandingkan steak Malaysia dengan steak restoran di Inggris.

Ia juga pernah mengulas kedai roti john dengan 22 jenis pilihan. Informasi yang dibagikan Rhys cukup jelas dan kerap bikin netizen ngiler melihat makanan yang ditampilkan maupun cara ia makan.

(adr/odi)

Membagikan
Exit mobile version