Kamis, Juli 4

Jakarta

Instansi pemerintah sepertinya tengah dibidik para hacker. Belum tuntas kasus ransomware yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2, kini data yang diduga milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dijual di forum hacker.

Hal tersebut diungkap FalconFeedsio lewat akun X.com miliknya. Dalam postingan itu disebutkan kalau data diduga milik Kominfo dijual oleh akun Aptikakominfo di BrenchForum.

Adapun isinya berupa data pribadi, lisensi software sistem keamanan dan dokumen kontrak dari Pusat Data Nasional (PDN) dari tahun 2021 hingga 2024. Semua data tersebut dijual seharga USD 121.000 atau sekitar Rp 1,9 miliar.


Untuk membuktikan data yang dijual asli, sang hacker memberikan sample. Isinya meliputi lisensi software, Nomor Induk Kependudukan (NIK), detail rekening bank dan nomor bank.

detikINET tengah berupaya meminta tanggapan ke pihak Kominfo dan akan ditanyangkan pada artikel selanjutnya.

FalconFeedsio ungkap data diduga milik Kominfo dijual di forum hacker. Foto: Screenshot detikINET

Sebelumnya FalconFeedsio memuat postingan informasi data bocor diduga milik Ditjen Perhubungan udara. File berukuran lebih dari 3 GB berisi data pegawai, password seluruh pengguna aplikasi dan website, foto KTP pegawai, sertifikat peserta pilot drone, dan data penerbangan terkait pesawat.

Dikonfirmasi detikFinance, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengatakan data yang diduga bocor adalah data-data lama yang sudah tidak diperbaharui. Kemenhub itu mengasumsikan peretasan terjadi di masa lalu.

“Data yang diduga mengalami kebocoran adalah data-data lama yang sudah tidak update sehingga diduga pelanggaran (peretasan) dimaksud terjadi di masa lalu,” ungkap Adita Irawati, Juru Bicara Kemenhub.

Database milik Pemkot Semarang disebut mengalami kebocoran dan dibahas oleh akun FalconFeedsio. Mendapati informasi tersebut, pihak Pemkot Semarang langsung melakukan penelusuran dan penanganan.

“Akhirnya kita koreksi satu-satu. Termasuk kemarin yang kita undang eksklusif Bappeda, Bapenda, RPKAD, BBJB. Dari sana sampaikan diketahui kita kena. Kita minta keterangan teman-teman unit kerja,” kata Soenarto, Kepala Dinas Kominfo Kota Semarang kepada detikJateng.

Meski demikian, ia menegaskan tidak ada data hilang. Selain itu operasional server juga berjalan normal. Sehingga beda dengan kondisi peretasan Pusat Data Nasional (PDN).

“Dari teman-teman secara dampak visual, jaringan server beroperasional, database disampaikan masih bisa diakses. Kondisi berbeda dengan di PDN. Tampaknya kebocoran dari username password teman-teman,” jelasnya.

Soenarto juga berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan diketahui untuk mayoritas kebocoran username password ada pada website atau aplikasi Simpatik yang digunakan oleh internal ASN.

“Report dari BSSN, paling besar (kebocoran dari) username password dari Simpatik,” ujarnya.

Simak Video “Kominfo: Sebagaian Layanan di Pusat Data Nasional Mulai Beroperasi
[Gambas:Video 20detik]

(afr/afr)

Membagikan
Exit mobile version