Senin, Oktober 14


Jakarta

Bagi masyarakat India, tepung soba sering dipakai dalam hidangan tradisional. Sayangnya belum lama ini, makanan yang diolah dengan tepung tersebut telah membuat lebih dari 120 orang keracunan.

Keracunan makanan pada seseorang bisa disebabkan karena bahan-bahan yang dipakai dalam makanan ada yang rusak atau memang terkontaminasi, sehingga menyebabkan reaksi yang membahayakan tubuh.

Belum lama ini, ada kejadian keracunan makanan yang melibatkan banyak orang. Lebih dari 120 orang dilarikan ke rumah sakit akibat mengonsumsi kuttu ka atta atau dikenal juga sebagai tepung soba (buckwheat flour).


Kuttu ka atta merupakan tepung soba yang diekstrak dari biji buah tanaman Fagopyrum Esculentum. Tepung ini bebas gluten dan banyak dikonsumsi masyarakat di Asia hingga negara-negara Eropa, lapor Times of India (13/10/2020).

Pada dasarnya, tepung ini kaya akan protein, serat, antioksidan, vitamin dan mineral. Biasanya digunakan untuk membuat hidangan mie soba dan makanan lain.

Bagi masyarakat India, kuttu ka atta biasa dikonsumsi ketika mereka menjalani puasa keagamaan Navaratri. Navaratri merupakan festival Hindu yang berlangsung sembilan malam dan dirayakan setiap tahun di musim gugur.

(Gambar hanya ilustrasi) masyarakat India sering mengonsumsi makanan dari tepung soba selama menjalani puasa keagamaan. Foto: sitenews

Kuttu ka atta akan dipakai menjadi bahan dasar dalam beberapa hidangan tradisional India, seperti roti dan pani puri. Tepung ini dikonsumsi karena menyediakan alternatif sehat dan membantu meningkatkan lebih banyak energi selama puasa.

Tepung soba itu juga menawarkan banyak manfaat kesehatan lainnya, termasuk membantu pencernaan, meningkatkan kesehatan jantung, hingga mendukung diet seimbang. Komposisinya yang bebas gluten dan rasa kacang-kacangannya juga menjadikan kuttu ka atta pilihan sehat dan lezat.

Meskipun sudah biasa dikonsumsi dan selama ini dianggap aman saja bagi masyarakat India, tetapi ternyata kuttu ka atta bisa membahayakan.

Kasus keracunan makanan belum lama ini terjadi di Uttar Pradesh, India. Dilaporkan lebih dari 125 orang jatuh sakit setelah diduga keracunan makanan akibat mengonsumsi tepung soba atau kuttu ka atta. Orang yang terkena dampak mengalami sejumlah gejala, seperti muntah dan diare. Mereka telah dirawat di rumah sakit daerah tersebut untuk mendapatkan perawatan.

Menurut laporan PTI, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FSDA) di Mathura telah mengumpulkan 10 sampel, termasuk tepung kuttu ka atta (soba) dan singhara (water chestnut) dari berbagai pasar untuk dilakukan pengujian, lapor slrupp.com (09/10/2924).

(Gambar hanya ilustrasi) Kejadian yang belum lama ini melibatkan lebih dari 120 orang keracunan akibat mengonsumsi tepung tersebut. Foto: sitenews

Asisten Komisaris Pangan, Dharmendra Pratap Singh pun mengungkap, “Setelah menerima laporan tersebut, tindakan hukum yang sesuai akan diambil berdasarkan Undang-Undang Keamanan dan Standar Pangan tahun 2006.”

Namun, kasus keracunan makanan ini bukanlah yang pertama kali. Pada Agustus lalu, lebih dari seratus orang, termasuk wanita dan anak-anak juga sempat dirawat di rumah sakit di Mathura, Uttar Pradesh, setelah mengonsumsi makanan yang terbuat dari tepung tersebut.

Pihak berwenang melaporkan bahwa tim dari Badan Pengawas Obat dan Makanan distrik tersebut telah melakukan penggerebekan dan menutup toko milik dua pedagang, yang diduga memasok tepung soba tercemar. Proses hukum juga telah dijalankan kepada para pedagang tersebut.

(aqr/adr)

Membagikan
Exit mobile version