Rabu, Maret 19


Jakarta

Dubai mulai bersih-bersih setelah diterjang banjir hebat dalam tempo 12 jam. Dilaporkan satu orang tewas akibat hujan lebat dan banjir di sana.

Mengutip Reuters, Kamis (19/4/2024), aksi bersih-bersih dari puing-puing dilakukan oleh pihak berwenang dan masyarakat di seluruh Uni Emirat Arab (UEA) pada Rabu (18/4). Puing-puing itu berasal dari rumah-rumah dan bangunan di area bisnis yang rusak akibat badai hebat disertai hujan lebat.

Tingkat kerusakan belum diketahui karena para pekerja darurat berusaha mengeringkan jalan-jalan yang tergenang air di seluruh negeri beberapa jam setelah hujan lebat mereda pada Selasa (17/4).


Peristiwa badan dan hujan lebat itu tidak disangka-sangka. Dubai yang didominasi gurun pasir dan amat kering tiba-tiba rekor curah hujan dengan 254 mm yang turun dalam waktu kurang dari 24 jam di Al Ain, sebuah kota di perbatasan UEA dan Oman. Data itu dicatat pusat meteorologi nasional.

Curah hujan itu adalah yang terbanyak sejak pencatatan dimulai pada tahun 1949, sebelum UEA dibentuk pada tahun 1971 dan kilang minyak ditemukan pada 1958.

UEA tidak memiliki banyak infrastruktur drainase yang dibutuhkan untuk menangani hujan lebat. Tidak jarang jalan terendam sebagian di bawah air selama periode curah hujan yang lama. Biasanya, hujan hanya turun beberapa kali dalam setahun.

Dampak dari hujan lebat terus terasa pada hari Rabu, dengan jalan-jalan yang diblokir dan penerbangan yang sangat terganggu.

Media lokal dan unggahan media sosial menunjukkan kerusakan yang signifikan di seluruh negeri, termasuk jalan-jalan yang ambruk dan rumah-rumah yang terendam banjir.

Kantor media resmi untuk pemerintah federal dan Dubai serta Abu Dhabi tidak segera menanggapi pertanyaan Reuters melalui email tentang skala atau biaya kerusakan akibat badai.

Media lokal melaporkan bahwa seorang pria Emirat berusia 70-an tahun meninggal pada Selasa pagi ketika kendaraannya terjebak banjir bandang di emirat Ras Al Khaimah, di bagian utara negara itu.

Unggahan media sosial pada hari Selasa menunjukkan jalan-jalan yang tergenang air dan tempat parkir dengan beberapa kendaraan yang terendam seluruhnya.

Sheikh Zayed Road, jalan raya dengan 12 jalur yang melintasi Dubai, sebagian terendam banjir, membuat orang-orang terjebak dalam kemacetan lalu lintas sepanjang satu kilometer selama berjam-jam.

Begitu pula traveler yang terlanjur berada di Bandara Internasional Dubai tidak bisa meninggalkan bandara itu. Ada yang sudah berada di bandara tersibuk di dunia itu selama lebih dari 12 jam setelah pengelola bandara memutuskan menghentikan operasional penerbangan. Bahkan, sampai hari ini Emirates menangguhkan check in dan melarang penumpang mendekati bandara hingga ada pengumuman lebih lanjut.

Simak Video “Aksi Relawan Keliling Naik Kayak Evakuasi Warga Dubai yang Terjebak Banjir
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version