Jumat, Januari 10


Jakarta

Wakil Pimpinan Komisi VII DPR RI, Chusnunia, mendesak pemerintah untuk meningkatkan keamanan wisatawan di Indonesia setelah deretan kasus turis celaka. Dia menyoroti pentingnya polisi pariwisata dan kolaborasi semua pihak.

Dia berpendapat kekerasan terhadap wisatawan tidak hanya berdampak pada korban, tetapi juga mencoreng reputasi pariwisata Indonesia di mata dunia. Salah satu kasus mengerikan menimpa turis China. Dia diperkosa oleh driver ojek online di Bali. Selain itu, terjadi insiden pelecehan seksual terhadap turis asing juga terjadi di Bandung menjelang tahun baru.

“Kita berharap semua stakeholder pariwisata benar-benar memprioritaskan aspek keselamatan dan keamanan. Hal ini tidak hanya menjadi tanggung jawab satu pihak saja, seperti pemerintah di semua level dari kementerian, pemerintah provinsi, hingga pemerintah kota tetapi juga melibatkan aparat keamanan dan masyarakat. Pariwisata adalah sektor yang kompleks dan menyangkut kepentingan banyak pihak,” kata Chusnunia seperti dikutip dari Antara, Kamis (9/1/2025).


Chusnunia menyarankan dibentuk polisi pariwisata sebagai bagian dari langkah strategis untuk meningkatkan keamanan wisatawan. Dia juga mencontohkan Bali yang melibatkan unsur masyarakat untuk menjaga keamanan.

“Beberapa negara sudah memiliki polisi pariwisata. Nah, ini tidak diterapkan secara konsisten di Indonesia? Jika polisi pariwisata sudah ada di beberapa wilayah tertentu, jumlah dan keberadaannya perlu ditingkatkan, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki potensi wisata besar,” kata dia.

“Faktor keamanan menjadi sangat penting, selain konsep 3A (Akses, Amenitas, dan Atraksi). Aspek keselamatan wisatawan harus menjadi perhatian utama,” ujar Chusnia.

Sektor pariwisata di Indonesia memang memiliki daya ungkit ekonomi yang sangat besar. Namun, tantangan yang dihadapi, terutama dalam hal keamanan, juga sangat tinggi.

“Salah satu tantangan utama adalah keamanan, terutama di wilayah-wilayah wisata. Keamanan perlu mendapatkan perhatian lebih, terlebih ketika kita menyambut tamu dari mancanegara atau pada momen-momen khusus. Proteksi yang lebih ketat harus diterapkan agar wisatawan merasa aman dan nyaman,” kata dia.

(fem/fem)

Membagikan
Exit mobile version