Kamis, Desember 26

Jakarta

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump sebut ‘woke culture’ adalah ‘omong kosong’. Elon Musk pun sepakat dengan ucapan Presiden ke-47 AS tersebut.

Melansir India Times, Rabu (25/12/2024), istilah ‘woke’ di negara barat telah menjadi sorotan. Istilah ini pertama kali muncul di AS pada tahun 1940-an dari kata ‘awake‘ dan digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki wawasan tentang isu-isu ketidakadilan sosial, khususnya rasisme.

Dalam penggunaan aslinya, istilah ini berarti kewaspadaan terhadap diskriminasi khusus dan kerusakan sistemik yang dialami oleh orang Afrika-Amerika. Namun, baru-baru ini, istilah ini telah diadopsi sebagai semboyan untuk berbagai macam gerakan sosial, termasuk isu-isu LGBTQ, feminisme, imigrasi, perubahan iklim, dan komunitas-komunitas yang terpinggirkan.


Saat pidato di AmericaFest di Phoenix, Arizona, Trump memberikan pandangannya soal budaya ‘woke’.

“Woke harus dihentikan. Woke menghancurkan negara kita. Woke itu omong kosong,” ujar Trump, merujuk pada penggantian nama pangkalan militer AS. Ia berjanji untuk membatalkan perubahan tersebut, termasuk mengembalikan nama asli Fort Bragg di North Carolina, yang sekarang disebut Fort Liberty.

Kemudian, cuplikan video Trump bicara seperti itu diunggah ulang oleh sang bos SpaceX.

“YES!” tulis Musk singkat.

[Gambas:Twitter]

Lebih lanjut, Trump juga berjanji untuk mengakhiri ‘kegilaan transgender’ di sekolah-sekolah AS.

“Saya akan menandatangani perintah eksekutif untuk mengakhiri mutilasi seksual anak, mengeluarkan transgender dari militer dan sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas kita,” ungkapnya.

Ia juga berjanji untuk ‘menjauhkan laki-laki dari olahraga perempuan’, seraya menambahkan bahwa kebijakan resmi pemerintah Amerika Serikat nantinya hanya akan mengakui dua jenis kelamin.

Elon Musk dan Woke Culture

Soal woke culture, Elon Musk beberapa kali membahas soal hal tersebut. Terutama ketika salah satu anaknya, Vivian Wilson, memutuskan untuk menjadi transgender.

Dia menanggapi salah satu komentar pengguna X pada unggahan berita New York Post yang menyebut Vivian sebagai anak perempuan Musk.

“Anak laki-laki, maksudmu. Dia laki-laki,” kata netter.

“Virus woke mind membunuh anak laki-lakiku,” timpal si miliarder.

Vivian Wilson adalah salah satu dari enam anak yang dilahirkan Musk dengan istri pertamanya, Justine Wilson. Ayahnya yang miliarder telah berulang kali menyalahkan ‘woke mind virus’ atas keputusan Vivian dan mengatakan bahwa ia sudah tiada baginya.

Vivian telah secara legal mengganti namanya dari ‘Xavier Alexander Musk’ menjadi Vivian Wilson pada 2022. Dia juga enggan dikaitkan lagi dengan sang ayah yang dia sebut punya sifat tidak peduli dan narsistik.

(ask/hps)

Membagikan
Exit mobile version