Minggu, Oktober 6


Jakarta

Dolar Amerika Serikat (AS) makin perkasa. Mata uang Negeri Paman Sam masih betah di level Rp 16.000-an.

Berdasarkan data Google Finance, Senin (17/6/2024), dolar AS berada di posisi Rp 16.438,90 pada 04.27 UTC, turun 0,29%. Namun demikian, dolar AS sempat berada pada level Rp 16.486,50. Artinya, dolar AS sempat ancang-ancang menuju level Rp 16.500.

Sementara, data RTI menunjukkan, dolar AS bertengger di level Rp 16.395. Dolar AS tercatat menguat sebanyak 0,01%. Senada, Reuters mencatat, dolar AS masih bertengger pada level Rp 16.395.


Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih menjadi yang paling rendah daripada mata uang negara lain. Depresiasi rupiah jauh lebih kecil daripada pelemahan mata uang Won Korea Selatan, Peso Filipina, Baht Thailand, hingga Yen Jepang.

“Rupiah (nilai tukar rupiah terhadap dolar AS) Rp 16.300 tolong dilihat dari akhir tahun kemarin dan tolong dibandingkan dengan negara lain, sangat lebih rendah dibandingkan dengan Korea Selatan, bandingkan dengan Peso Filipina, Baht Thailand, Yen Jepang. Depresiasi kita termasuk rendah,” kata Perry di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (14/6).

Dia menekankan rupiah masih menjadi mata uang yang stabil karena pihaknya sebagai bank sentral terus melakukan langkah stabilisasi nilai tukar, seperti intervensi, penarikan portofolio asing ke dalam negeri, hingga penarikan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam sudah berjalan baik.

(acd/hns)

Membagikan
Exit mobile version