Minggu, Oktober 6


Jakarta

Dokter spesialis bedah konsultan bedah digestif RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr dr Agi Satria Putranto, SpB,SubspBD(K) mengatakan feses berwarna hitam saat buang air besar (BAB) dapat menjadi salah satu tanda seseorang terkena kanker lambung.

Menurutnya, keluarnya feses berwarna hitam disebabkan oleh adanya darah yang bercampur dengan asam lambung. Pendarahan tersebut bisa berasal dari lambung, usus 12 jari, ujung saluran di kantung empedu atau pankreas maupun bagian atas usus halus.

“Memang itu (feses berwarna hitam) sebetulnya bisa jadi tanda adanya pendarahan di saluran cerna bagian atas,” katanya, dikutip Antara.


“Kalau keluarnya banyak seperti itu, memang kita harus ke dokter karena buang air besar berwarna hitam itu nanti dokternya akan mendiagnosa kira-kira asal pendarahannya dari mana,” katanya.

Kondisi tersebut patut diwaspadai. Sebab menurut dr Agi, buang air besar dalam jumlah yang banyak dan berwarna hitam dapat membahayakan kesehatan si pengidapnya, misalnya seperti terkena anemia akibat keluarnya banyak darah merah.

Selain itu, diikuti dengan gejala lain seperti lesu, lelah hingga penurunan berat badan. Jika seseorang mengalami kanker lambung, dr Agi mengatakan ruang dalam lambung akan menyempit akibat tumor yang semakin membesar. Hal ini yang membuat lambung tak dapat menerima lebih banyak asupan makanan dan zat gizi lainnya.

“Kita lebih lemas karena anemia, sampai suatu saat makanan kita tidak bisa masuk lagi karena dari lambung ke usus itu kita melewati suatu terowongan. Di situ tidak terlalu besar, misal diumpamakan hanya sejari telunjuk saya lebih sedikit. itu akan datang tertutup sama si tumor kalau sudah tertutup pasti dia sakit, nggak bisa makan, minum, jadi akibatnya (selain feses berwarna hitam) ya muntah,” ucapnya.

Apabila kondisi ini tak ditangani secara cepat, tumor yang ada dalam lambung dapat menyebar atau menempel pada organ lain.

Karenanya, dr Agi menyarankan kepada masyarakat untuk mulai menjalankan pola hidup sehat dengan memakan makanan bergizi seimbang, tidak banyak mengonsumsi makanan berminyak dan panas, serta segera melakukan skrining kesehatan melalui endoskopi atau biopsi bagi mereka yang sudah berusia 40 tahun ke atas guna mengetahui kondisi kesehatan lambungnya secara rinci.

Ia menyarankan agar setiap makanan yang masuk ke dalam mulut dikunyah secara perlahan, sehingga menghasilkan tekstur yang halus dan mempermudah lambung serta usus mengolahnya dengan lebih baik.

“Itu gejala tumor lambung yang kalau kita tidak lakukan tindakan sehingga dia tumbuh ke dalam dan luar, sehingga penderita merasa tidak enak dan nyeri karena dia ada peregangan dari tumor itu,” ujarnya.

(suc/suc)

Membagikan
Exit mobile version