Jakarta –
Publisher game Genshin Impact, Cognosphere, setuju membayar denda yang ditetapkan oleh Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat (FTC), terkait pelanggaran undang-undang privasi anak-anak.
Diketahui kalau denda yang harus dibayar sangat besar. Nominalnya mencapai USD 20 juta atau sekitar Rp 327 miliar, dilansir detikINET dari Reuters, Sabtu (18/1/2025).
FTC mengungkapkan, selain membayar sejumlah denda, tindakan ini juga mengarah kepada pemblokiran terhadap gamer di bawah usia 16 tahun, dari aktivitas belanja di dalam game tanpa izin orang tua.
“Genshin Impact menipu anak-anak, remaja, dan pemain lain agar menghabiskan ratusan dolar untuk hadiah yang peluangnya kecil untuk dimenangkan,” kata Direktur Biro Perlindungan Konsumen FTC, Samuel Levine.
Menurut Levine, perusahaan yang menerapkan taktik gelap seperti ini, akan diminta pertanggungjawabannya bila terbukti menipu pemain. Lebih lanjut, dirinya menekankan, apalagi bila targetnya ialah anak-anak dan remaja.
FTC menuduh Cognosphere, yang berkantor pusat di Singapura, secara tidak adil memasarkan loot box kepada anak-anak. Mereka dinilai telah mengaburkan biaya sebenarnya, dan menyesatkan semua pemain tentang peluang memperoleh hadiah dari sistem gacha yang diusungnya.
Jadi seakan-akan publisher Gensin Impact sengaja membohongi gamer, terkait berapa jumlah uang yang harus dihabiskan, supaya dapat memperoleh hadiah tertentu yang diinginkan pemain.
“Meskipun kami yakin banyak tuduhan FTC tidak akurat, kami menyetujui penyelesaian ini karena kami menghargai kepercayaan komunitas kami dan memiliki komitmen untuk menjaga transparansi bagi para pemain kami,” kata Cognosphere dalam sebuah pernyataan.
Mereka menambahkan, pihaknya akan memperkenalkan batasan usia baru untuk memainkan Genshin Impact. Perusahaan juga akan memberlakukan aturan yang mengharuskan anak-anak dan remaja, untuk mendapatkan persetujuan orang tuanya bila berhubungan dengan mata uang virtual dan hadiah di dalam permainan.
(hps/hps)
