Senin, Oktober 14


Baninah

Timnas Nigeria bernasib sial setelah ditelantarkan lebih dari setengah hari di bandara. Elang Super pun menolak tanding dengan Timnas Libya.

Nigeria sejatinya akan main di matchday keempat Kualifikasi Piala Afrika 2025 di Martyrs of Benina Stadium, Baninah, Rabu (16/10/2024) dini hari WIB. Stadion berkapasitas 10 ribu tempat duduk itu terletak di Kota Benina, 19 km di sebelah Timur Benghazi.

Alhasil, Nigeria harus melakoni perjalanan cukup panjang dari Lagos menuju Benina. Namun, pesawat yang ditumpangi skuad Nigeria dialihkan pendaratannya ke Al Abraq International Airport, Minggu (13/10),


Mimpi buruk terjadi setelah para pemain turun dari pesawat. Mereka terlantar di bandara tersebut selama lebih dari 12 jam tanpa makanan, minuman, dan akses internet.

Alhasil, para pemain pun mati gaya menunggu kejelasan soal transportasi. Victor Boniface dkk. sampai harus tertidur di kursi-kursi yang terletak di dalam terminal bandara itu.

Kedutaan Besar Nigeria di Libya dilaporkan tidak dapat melakukan intervensi, sebab mereka memerlukan izin dari pemerintah setempat untuk melakukannya. Alhasil, para pemain Nigeria pun naik pitam dan mengancam tidak mau bertanding.

Mereka menilai perjalanan darat dari Al-Abraq ke Benina selama tiga jam berisiko untuk keselamatan pemain.

“Sebagai kapten tim, bersama dengan anggota tim, kami telah memutuskan bahwa kami tidak akan memainkan pertandingan ini. Biarkan poin-poin itu menjadi milik mereka,” kata Kapten Timnas Nigeria William Troost-Ekong melalui laman media sosial resminya.

“Kami tidak akan menerima perjalanan darat ke manapun sebab keamanannya tidak dijamin. Kami tidak dapat membayangkan seperti apa hotel dan makanan yang disajikan jika kami melanjutkannya,” tambahnya.

Selain Troost-Ekong, ada juga Boniface, Wilfried Ndidi, dan Bright Osayi-Samuel yang ikut mengkritik perlakuan Federasi Sepakbola Libya tersebut. Mereka berharap ada sanksi tegas yang bakal dijatuhkan CAF (Federasi Sepakbola Afrika) kepada Libya.

[Gambas:Twitter]

Sementara itu, Federasi Sepakbola Libya (LFF) membantah telah menelantarkan para pemain Nigeria. LFF menegaskan tidak ada niatan mereka untuk mensabotase persiapan tim.

“Kami berharap kesalahpahaman ini dapat diselesaikan dengan pengertian dan niat baik. Pintu kami terbuka untuk saudara-saudara kami di Nigeria dan semua tim Afrika, dan kami terus mengedepankan semangat persatuan, sportivitas, dan persahabatan di dunia sepakbola,” ujar pernyataan resmi LFF.

Menurut The Athletic, Libya melakukan ini sebagai bentuk balasan atas perlakuan serupa saat mereka tandang ke Godswill Akpabio Stadium pekan kemarin. Saat itu Libya juga diberlakukan tidak semestinya dan harus pulang dengan kekalahan 0-1.

(mrp/ran)

Membagikan
Exit mobile version