Sabtu, September 28


Jakarta

Wilayah Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sempat viral dinarasikan sebagai sarang bandit penadah mobil bodong. Narasi ini ramai disampaikan di media sosial setelah ramai kasus pengeroyokan yang menewaskan bos rental mobil asal Jakarta.

Terlepas dari itu, Kabupaten Pati merupakan salah satu wilayah di Jawa Tengah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Sebab wilayah itu masih memiliki pertumbuhan ekonomi di atas 5% pada 2023 kemarin.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, per 2023 kemarin tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pati berada di angka 5,02%. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 5,56%.


Berdasarkan tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut, Pati menempati posisi ke 21 dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Wilayah ini hanya satu peringkat di bawah Kabupaten Magelang yang pertumbuhan ekonominya sebesar 5,04%; dan satu peringkat di atas Kabupaten Demak sebesar 5,01%.

Perlu diketahui, perhitungan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pati ini didasarkan pada nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) atas dasar harga konstan tahun yang bersangkutan terhadap tahun sebelumnya.

Dalam hal ini berdasarkan data BPS Pati, tercatat nilai PDRB Kabupaten Pati atas dasar harga konstan 2010 pada tahun 2023, mencapai Rp 34,98 triliun. Angka tersebut naik dari Rp 33,31 triliun pada 2022 lalu.

Kondisi ini dipengaruhi oleh kinerja seluruh lapangan usaha yang tumbuh positif, yang dalam lima tahun terakhir didominasi oleh tiga kategori lapangan usaha, yakni: Industri Pengolahan; Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; dan Perdagangan Besar dan Eceran dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor.

Di luar itu, tingkat inflasi Kabupaten Pati per Maret 2024 kemarin berada pada kisaran angka 0,43%. Untuk indek perkembangan harga (IPH) di bawah rata-rata nasional maupun provinsi yakni -0,82%.

Sedangkan untuk perbandingan inflasi pada Maret 2023 terhadap Maret 2024 sebesar 3,22%. Sedang untuk Jawa Tengah berada pada angka 3,40%.

Angka ini tercatat mengalami penurunan yang cukup besar mengingat beberapa bulan lalu angka inflasi Kabupaten Pati sempat menyentuh angka 4,3%. Kemudian berangsur turun menjadi 3,22% dan kini turun di angka 0,43%.

Dengan tingkat inflasi yang semakin menurun ini, kondisi harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) masih aman. Sehingga harga-harga khususnya kebutuhan masyarakat terkendali dengan baik.

(kil/kil)

Membagikan
Exit mobile version