Kamis, Januari 9


Jakarta

Eko Patrio disebut-sebut jadi calon menteri dari PAN untuk kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Menilik sisi lain, berikut ini isi garasi Eko Patrio.

Nama Eko Patrio tengah menjadi perbincangan hangat di jagat media sosial X. Hal itu bermula saat nama Eko disebut sebagai calon menteri di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan Eko Patrio berpeluang jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Mulanya Zulhas berbicara beberapa nama kader PAN yang berpotensi untuk maju di Pilkada Jakarta. Dia menyebutkan sejumlah nama mulai dari Zita Anjani, Sigit Purnomo atau Pasha dan Eko Purnomo.


“Kalau Jakarta ada Zita, ada Pasha, ada Eko, tapi kan Eko calon menteri ya,” kata Zulhas dikutip detikNews.

Ketika ditanyai posisi menteri yang akan dijabat oleh Eko Patrio, Zulhas tak ingin menjabarkan. Ia hanya berkata politik itu dinamis, apa pun bisa terjadi ke depannya.

“Oh ya nanti lah kita lihat, politik kan dinamis,” katanya.

Isi Garasi Eko Patrio

Menilik sisi lain, harta kekayaan Eko Patrio menarik untuk disimak. Anggota DPR dengan nama asli Eko Hendro Purnomo itu diketahui memiliki total harta senilai ratusan miliar rupiah. Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disetor Eko pada 27 Desember 2023 untuk periodik 2022, total harta kekayaannya mencapai Rp 131.512.022.688 (Rp 131 miliaran).

Harta kekayaan Eko itu terdiri dari lima aset utama yaitu tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, kas dan setara kas, serta harta lainnya.

Paling besar nilainya adalah aset berupa tanah dan bangunan nilainya mencapai Rp 151.742.668.000. Aset terbesar kedua berupa kas dan setara kas dengan nilai sebesar Rp 8.607.578.032. Selanjutnya ada harta lainnya senilai Rp 1.710.240.636 disusul harta bergerak lainnya dengan nilai Rp 1.213.150.000. Terakhir ada alat transportasi dan mesin. Aset alat transportasi dan mesin itu terdiri atas dua mobil dengan rincian sebagai berikut:

1. Toyota Alphard tahun 2003, hasil sendiri senilai Rp 200.000.000
2. Toyota Alphard tahun 2017, hasil sendiri senilai Rp 500.000.000

Total aset berupa alat transportasi dan mesin itu bernilai Rp 700.000.000. Eko juga tercatat memiliki utang sebesar Rp 32.461.614.000. Dengan demikian nilai seluruh aset dikurangi dengan utang menjadi Rp 131 miliaran.

Saksikan juga Eureka! : Raungan Gunung Ruang

(dry/rgr)

Membagikan
Exit mobile version