Minggu, April 13


Jakarta

Lelah mudik? Singgahlah sejenak di Rest Area KM 260B Banjaratma Brebes dan rasakan sensasi ngopi ala Turki yang unik dan nikmat. Kopi disajikan di atas pasir panas, dengan biji kopi impor langsung dari Turki.

Penyajian kopi Turki ini berbeda dengan kopi pada umumnya, sebab kopi ini dimasak dengan media pasir panas. Biji kopinya pun didatangkan langsung dari negara Eropa Timur tersebut.

Bagi yang mampir dan memesan kopi ini, bisa langsung menyaksikan proses pembuatannya. Proses pembuatan kopi dibuat langsung di depan customer atau pembelinya.


Menu kopi Turki ini sebenarnya diracik secara sederhana. Biji yang sudah dihaluskan dicampur susu, gula aren secukupnya. Adonan itu dimasukkan dalam bejana logam dan kemudian ditambah sedikit air.

Rest Area Banjaratma Brebes menawarkan kopi Turki. (Imam Suripto/detikJateng)

Penyajiannya dilakukan dengan mencelupkan ke tengah wajan berisi pasir panas. Biasanya, proses pemasakan ini akan memakan waktu sekitar 5 menit.

Saat sudah mendidih, kopi langsung dituangkan ke cangkir secara bertahap. Sisa kopi dalam bejana dicelup kembali ke pasir panas hingga adonan kopi mendidih dan dituang lagi ke cangkir. Begitu seterusnya sampai kopi dalam bejana habis.

Salah seorang pembeli, Suryadi (59), mengaku rasa kopi Turki berbeda dengan kopi susu pada umumnya. Rasa kopi lebih terasa, apalagi ada campuran susu dan gula aren, makin membuat rasa kopi makin ‘medhok’.

“Awalnya tadi lihat lihat aja, tapi tertarik untuk coba karena melihat prosesnya cukup unik. Ternyata benar, rasanya lebih mantap, beda sama kopi susu biasanya,” ujar pemudik dari Bogor, Jawa Barat ini saat ditemui di lokasi, Jumat (4/4/2025).

Angela (26) pemudik asal Tangerang juga merasakan sensasi yang sama. Kali ini dia memesan kopi Turki tanpa gula.

“Pesan yang tidak pakai gula. Proses pemasakan memang ngaruh ke rasa kopi. Ini lebih enak, karena pakai kopi arabika,” tutur Angela.

Sementara itu, pemilik Uban Coffee, Gerita Pracistya alias Tata, menjelaskan, ada dua varian kopi untuk dipakai di kedai kopinya, yakni kopi yang langsung didatangkan dari Turki dan kopi lokal.

“Dua jenis yang dipakai, kopi asli Turki sama lokal. Harus arabika,” kata Tata.

Untuk kopi Turki dengan bean impor dibanderol Rp 48 ribu per cangkir, sedangkan jika memakai bean lokal hanya Rp 30 ribu.

***

Artikel ini sudah lebih dulu tayang di detikJateng. Selengkapnya klik di sini.

(fem/fem)

Membagikan
Exit mobile version