Jumat, Oktober 11


Jakarta

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menyambangi Rumah Sakit Hermina Pandanaran di Kota Semarang. Kunjungannya ingin memastikan layanan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) berjalan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

Dalam kesempatan tersebut, Ghufron memberikan apresiasi kepada RS Hermina Pandanaran, karena telah mengimplementasikan inovasi Face Recognition BPJS Kesehatan (FRISTA) yaitu sistem identifikasi dan autentikasi menggunakan wajah peserta JKN.

“Untuk meningkatkan pelayanan bagi peserta JKN, inovasi digital telah membuat akses layanan JKN menjadi lebih mudah dan cepat. Dengan FRISTA, proses verifikasi identitas peserta menjadi lebih cepat dan akurat, mengurangi antrean serta mencegah penipuan dan penyalahgunaan identitas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (10/10/2024).


Selain itu, Ghufron juga menyoroti penggunaan antrean online oleh peserta JKN. Menurutnya dengan antrean online, akses di fasilitas kesehatan kini kian mudah.

“Dengan antrean online ini, peserta JKN dapat mengambil antrean dari mana saja dan kapan saja, sehingga dapat mengurangi penumpukan pasien di rumah sakit. Antrean online tidak hanya mempercepat layanan JKN, tetapi juga membantu mengurangi tingkat penularan penyakit,” kata Ghufron.

Ia mengatakan bahwa dengan berbagai kemudahan, peserta JKN mendapatkan pelayanan kesehatan dengan lebih nyaman. Ghufron menegaskan BPJS Kesehatan terus berupaya berinovasi dalam memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Pada kunjungannya, Ghufron juga sempat berbincang dengan salah satu pasien, Sulastri yang tengah menjalani pengobatan diabetes dengan memanfaatkan program JKN. Adapun ia adalah ibu rumah tangga yang terdaftar sebagai peserta JKN dalam segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri kelas 2.

“Saya sudah empat hari dirawat di RS Hermina Pandanaran, bahkan pernah dirawat hingga sembilan hari untuk kasus yang sama. Program JKN telah menjamin semua biaya pengobatan saya, mulai dari obat hingga insulin,” ujarnya.

Sulastri menilai akses layanan di fasilitas kesehatan sangat mudah, cukup menunjukkan KTP selama status kepesertaan JKN aktif.

“Prosesnya mudah, cukup tunjukkan KTP langsung dilayani. Bahkan dokter dan perawatnya ramah, pelayanannya sigap,” ujar Sulastri.

Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada sesama peserta JKN yang rutin membayar iuran, sehingga ia dapat menikmati manfaat dari program ini. Hal ini adalah bentuk prinsip gotong royong, yang diusung oleh BPJS Kesehatan

Sementara itu, Wakil Direktur Umum RS Hermina Pandanaran Arlene Sanjaya menambahkan layanan Program JKN semakin maju berkat inovasi yang mempermudah proses pelayanan bagi peserta.

“Inovasi seperti antrean online dan FRISTA memang mempermudah proses verifikasi peserta JKN yang berobat, serta mempercepat layanan administrasi sehingga tidak terjadi penumpukan antrean,” ujarnya.

Arlene juga menegaskan hampir seluruh pasien di RS Hermina Pandanaran adalah peserta JKN, sehingga penting untuk menjaga keberlanjutan Program JKN dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.

(prf/ega)

Membagikan
Exit mobile version