Senin, September 30


Jakarta

Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan menyelenggarakan survei kesiapan masyarakat menjelang uji coba pelepasan nyamuk Aedes aegypti mengandung wolbachia di Kembangan, Jakarta Barat. Evaluasi hasil survei ditargetkan rampung bulan ini.

“Survei kesiapan masyarakat. Nanti kira-kira akhir bulan ini kami akan evaluasi hasil surveinya. Timingnya akan sangat bergantung pada hasil survei nanti. Kalau memang masyarakat sudah siap, kita bisa mulai (sebar),” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati saat ditemui di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (21/5/2024).

Ani menuturkan di tahap pertama, nyamuk berwolbachia terlebih dahulu dilepas di wilayah Kembangan, Jakarta Barat. Selanjutnya, wilayah akan diperluas hingga delapan kecamatan di Jakbar.


“Tahap pertama di Kembangan dulu. Habis Kembangan baru kecamatan lain di wilayah Jakarta Barat. Targetnya masih Jakarta Barat. Delapan kecamatan. Memang lokasi penyebarannya kami di Jakarta Barat. Itu kan sesuai dengan KMK-nya. Memang Jakbar,” jelasnya.

Ani menuturkan ada banyak faktor mengapa Jakarta Barat, khususnya Kembangan dipilih sebagai lokasi uji coba perdana nyamuk vs nyamuk itu. Salah satunya karena angka kasus DBD di wilayah tersebut cukup tinggi.

“Banyak faktor, antara lain karena cukup tinggi kasusnya di Kembangan. Kami lihat banyak hal termasuk kesiapan masyarakatnya,” ujarnya.

Survei kesiapan menyasar seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kelompok umur. Survei diutamakan di wilayah Jakarta Barat.

“Surveinya fokus di Jakarta Barat tapi kami sebar juga di wilayah lain,” terangnya.

Target Juli Dilepas

Dinkes sendiri menargetkan nyamuk berwolbachia bisa dilepas pada Juli mendatang. Namun sekali lagi, Ani menekankan semua itu bergantung kepada kesiapan masyarakat.

“Sebenarnya targetnya Juli tapi akan sangat bergantung pada hasil surveinya. Kalau memang masyarakat sudah siap kita langsung mulai,” ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menyatakan pihaknya siap mendukung uji coba penyebaran nyamuk Wolbachia untuk menekan kasus DBD di Jakarta. Pemkot Jakbar akan membantu sosialisasikan kepada masyarakat setempat.

“Kami dari jajaran wilayah Jakarta Barat terutama lokasi-lokasi yang akan ditentukan wilayah mana, kami akan bantu untuk menyosialisasikan sehingga warga yang ada di lokasi percontohan bisa berjalan dengan baik. Pada prinsipnya kami mendukung, kami akan bantu menyosialisasikan pada masyarakat. Apabila dari Dinas Kesehatan sudah menentukan lokasi yang mana untuk menjadi sampel dari saat penyebaran nyamuk ber-wolbachia,” kata Uus saat ditemui di RSUD Cengkareng.

Pemkot Jakbar memastikan pihannya akan terbuka terhadap masyarakat. Nantinya Pemkot akan memberikan pemahaman mengenai cara kerja nyamuk Wolbachia supaya tak menimbulkan pro-kontra.

“Saya menunggu yang akan diputuskan jajaran Dinas Kesehatan, yang terbaik seperti apa, baru kami akan sampaikan pada masyarakat secara terbuka agar mereka bisa memahami terkait baik buruknya positif negatifnya sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang pro-kontra,” imbuhnya.

Simak juga Video ‘Menkes Heran Nyamuk dengan Bakteri Wolbachia Dianggap Bio Weapon’:

[Gambas:Video 20detik]

(taa/lir)

Membagikan
Exit mobile version