Senin, Juni 24


Athena

Yunani menutup sejumlah tempat wisata dan sekolah di Athena. Penyebabnya, gelombang panas.

Dilansir dari Express UK pada Kamis (13/6/2024), beberapa wilayah Mediterania melaporkan kenaikan suhu hingga 43 derajat Celcius. Menurut para ahli meteorologi, suhu tinggi disebabkan oleh angin selatan yang membawa udara panas dan debu dari Afrika Utara.

Akibatnya, Acropolis, tempat wisata ikonik Yunani, harus tutup pukul 09.00 hingga pukul 14.00 pada Rabu, karena suhu yang mengancam jiwa. Padahal, tempat itu dikunjungi 4 juta wisatawan tahun lalu.


Petugas medis Palang Merah membagikan botol air kepada wisatawan, dan sekolah dasar serta tempat penitipan anak di wilayah selatan negara tersebut. Tempat wisata dan sekolah akan tetap tutup hingga hari Jumat, saat cuaca diperkirakan akan lebih dingin.

Pemerintah Kota Athena mengumumkan penghentian sementara pengumpulan sampah dan pembukaan tujuh ruang ber-AC untuk penggunaan umum.

Drone yang dilengkapi dengan kamera termal juga dikerahkan di Athena untuk mengoordinasikan respons kesehatan masyarakat.

Selain itu, pada hari Rabu di Athena, petugas pemadam kebakaran berjuang melawan kobaran api di sebuah pabrik peralatan masak di pinggiran utara Kifisia.

Empat belas mobil pemadam kebakaran dan 42 petugas pemadam kebakaran menanggapi insiden tersebut, sementara warga di daerah sekitar diimbau untuk tetap berada di dalam rumah sebagai tindakan pencegahan.

Sebelumnya, Yunani belum pernah mengalami gelombang panas. Pada Agustus lalu, Yunani mengalami kebakaran hutan terbesar dalam 23 tahun di Taman Nasional Dadia di Evros, menyusul karhutla di Pulau Rhodes pada bulan sebelumnya.

Yunani juga mengalami musim dingin terpanas yang pernah tercatat, yang semakin memperburuk kondisi yang menyebabkan kebakaran hutan tahun ini.

Simak Video “BRIN Sebut Indonesia Relatif Aman dari Gelombang Panas
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version