Rabu, Januari 15


Jakarta

Tampilan Fabio di Giannantonio di MotoGP Inggris sempat dikira Valentino Rossi. Begini tanggapan Diggia soal tampilannya itu.

Gelaran MotoGP Inggris akhir pekan kemarin bernuansa jadul. Sebelas tim MotoGP menggunakan livery motor klasik dalam rangka merayakan 75 tahun balapan. Salah satu yang banyak disorot adalah tampilan rider Pertamina Enduro VR46 Racing Team Fabio di Giannantonio.

Banyak yang menyebut Diggia mirip dengan sang bos Valentino Rossi. Warna livery yang digunakan mirip dengan motor saat Rossi masih membalap.


“Ini sangat spesial. Saat saya melihat motornya untuk pertama kali, sebelum akhir pekan, saya bilang itu sangat luar biasa. Kemudian saya melihatnya secara langsung dan sangat fantastis,” ungkap Diggia dikutip Crash.

“Bisa punya tampilan seperti itu sangat fantastis. Dari saya, saya juga ingin helm yang spesial, untuk Vale. Mereka memberi saya kesempatan besar tahun ini. Saya mau berterimakasih ke Vale dan tim. Bisa menggunakan helm dan livery ini menjadi momen yang membanggakan buat saya,” ungkap rekan setim Marco Bezzecchi.

Tak cuma itu, ada yang menilai gaya balapnya mirip dengan The Doctor. Membalapnya sangat baik dan gayanya mirip Rossi.

“Wow, Anda membuat saya merinding. Yang pasti, saya belum banyak menang dan podium. Saya sangat senang ada yang bilang ini. Saya memberikan segalanya untuk tim dan livery yang digunakan,” tutur Diggia.

Momen Diggia memberikan gestur ke Alex Marquez saat berduel juga banyak disorot. Di Giannantonio tampak mengetuk bagian belakang jok saat berada di depan. Gestur itu seakan mengisyaratkan agar Alex Marquez menyusul. Diggia menjelaskan gestur tersebut.

“Dia jauh lebih lambat. Saya ingin menyalip dengan cepat, untuk menutup jarak dengan pembalap di depan. Saya melakukan satu kali menyalip, dia menyalip saya. Kami kehilangan banyak waktu, hampir dua detik dalam pertarungan,” ujar Diggia.

Diggia saat itu sedang mengejar ketertinggalan dengan grup di depannya. Namun, pertarungan dengan Alex Marquez justru membuatnya kehilangan waktu.

“Sangat disayangkan karena saya memiliki kecepatan untuk mengimbangi Marc di depan, dan dengan Aleix, mungkin dengan Pecco,” ujarnya.

“(Gestur) itu adalah isyarat ‘ayolah, mari kita berkolaborasi untuk maju, jangan melakukan hal-hal bodoh’,” sambungnya.

(dry/din)

Membagikan
Exit mobile version