Sabtu, Februari 1


Mumbai

India merupakan salah satu negara paling polutif di dunia. Itulah mengapa, pemerintah setempat harus putar otak untuk menuntaskan masalah tersebut. Mereka kabarnya akan membatasi peredaran mobil bensin dan diesel di kota-kota besar.

Disitat dari Indianauto, Jumat (31/1), mobil bensin dan diesel kemungkinan akan dilarang di Mumbai dalam beberapa tahun mendatang. Penduduk setempat akan diminta beralih ke CNG dan kendaraan listrik.

Menurut laporan India National Air Quality Index (AQI), kualitas udara di Mumbai belakangan selalu ada di level jingga atau merah. Hal tersebut menandakan, kawasan tersebut sudah benar-benar ‘kotor’. Bahkan, di Delhi, AQI-nya tembus 350an dengan keterangan ‘very poor’ atau sangat tercemar.


Polusi udara di Mumbai, India. Foto: Doc. The Weather Channel.

Berkaca dari kenyataan tersebut, pemerintah setempat berniat melarang mobil bensin dan solar di Mumbai. Bukan mustahil, larangan tersebut akan melebar ke kawasan lain yang kualitas udaranya kurang baik.

“Melihat kualitas udara yang memburuk di Mumbai, Maharashtra telah membentuk panel yang terdiri dari tujuh ahli untuk mengevaluasi pelarangan kendaraan berbahan bakar bensin dan solar di kota tersebut,” demikian bunyi laporan tersebut.

Petugas IAS (Indian Administrative Service) Sudhir Kumar Shrivastava memimpin panel tersebut dengan kelompok yang terdiri dari komisaris transportasi negara bagian, komisaris gabungan polisi kota (lalu lintas), Direktur Pelaksana Mahanagar Gas Limited, Manajer Proyektor Maharashtra State Power Distribution Company Limited, Presiden Society of Indian Automobile Manufacturers (SIAM), dan komisaris gabungan transportasi (penegakan hukum-1).

Pada 9 Januari lalu, Pengadilan Tinggi Bombay telah mengeluarkan perintah yang menyatakan kekhawatiran mereka terhadap masalah polusi dan kemacetan lalu lintas di Mumbai. Perintah tersebut sekurangnya juga meminta adanya pembatasan mobil bensin dan diesel.

“Emisi kendaraan merupakan salah satu sumber utama polusi udara,” kata perintah pengadilan tersebut.

Meski demikian, rencana tersebut bukannya tanpa tantangan. Sebab, masyarakat Mumbai kemungkinan besar akan melayangkan protes besar-besaran, mengingat harga mobil CNG dan listrik masih lebih mahal dibandingkan mobil bensin dan diesel.

“Selain itu, mengingat fakta bahwa Mumbai merupakan pasar yang sangat besar untuk kendaraan berbahan bakar bensin dan solar, langkah tersebut akan sangat merugikan produsen kendaraan,” kata laporan yang sama.

(sfn/dry)

Membagikan
Exit mobile version