Jumat, Juni 28

Jakarta

Astronom NASA mendeteksi asteroid besar yang belum pernah terlihat melaju kencang ke arah Bumi. Besar kemungkinan akan menabrak planet kita pada 12 Juli 2038.

Dengan peluang menabrak Bumi mencapai 72% serta diameter mencapai 80-800 meter, para ahli yakin asteroid tersebut mampu menyebabkan bencana kehancuran di banyak tempat dan merenggut banyak nyawa. Kendati memakan waktu 14 tahun untuk tiba, pengamatan awal ternyata tidak cukup untuk menentukan secara tepat ukuran, komposisi, dan lintasan jangka panjang asteroid.

Tenang ini tidak benar-benar terjadi. Hanya skenario yang diajukan oleh NASA dan FEMA (Federal Emergency Management Agency) selama pertemuan Planetary Defense Interagency Tabletop Exercise kelima, di Laurel, Maryland belum lama ini. Dalam pertemuan dua tahunan tersebut dibahas berbagai simulasi situasi darurat di dunia nyata dan penanganan bencana.


“Ketidakpastian dalam kondisi awal untuk latihan ini memungkinkan peserta untuk mempertimbangkan serangkaian keadaan yang sangat menantang,” kata Lindley Johnson, perwira pertahanan planet emeritus Markas Besar NASA di Washington.

“Dampak asteroid besar berpotensi menjadi satu-satunya bencana alam yang dimiliki umat manusia dengan teknologi untuk memprediksi bertahun-tahun sebelumnya dan mengambil tindakan untuk mencegahnya.” lanjutnya seperti dikutip dari laman resmi NASA.

Melakukan latihan pada pemangku kepentingan pemerintah diyakini bakal membantu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah potensial. Sebab peneliti menyakini kerja sama internasional dan politik domestik AS bakal menjadi masalah terbesar bila terjadi asteroid menghantam Bumi.

“Misi kami adalah membantu orang-orang sebelum, selama, dan setelah bencana,” kata Leviticus “L.A.” Lewis, detail FEMA ke Kantor Koordinasi Pertahanan Planet NASA. “Kami bekerja di seluruh negeri setiap hari sebelum bencana terjadi untuk membantu orang-orang dan komunitas memahami dan mempersiapkan kemungkinan risiko. Jika terjadi potensi dampak asteroid, FEMA akan menjadi pemain terkemuka dalam koordinasi antarlembaga.”

Perwakilan dari NASA, FEMA, dan komunitas pertahanan planet berpartisipasi dalam Planetary Defense Interagency Tabletop Exercise ke-5 untuk menginformasikan dan menilai kemampuan sebuah negara untuk merespons secara efektif terhadap ancaman asteroid atau komet yang berpotensi berbahaya. Foto: NASA

Dalam latihan yang dilakukan selama pertemuan menggunakan data dari misi DART (Double Asteroid Redirection Test) NASA. Berbekal sejumlah besar informasi dari DART, tim skenario krisis mulai bekerja untuk menentukan upaya kerja sama internasional apa yang dapat dan tidak dapat dicapai saat ini dalam menghadapi serangan asteroid yang akan datang.

Untuk membantu memastikan umat manusia akan memiliki waktu yang dibutuhkan untuk mengevaluasi dan menanggapi asteroid atau komet yang berpotensi berbahaya, NASA melanjutkan pengembangan NEO Surveyor (Near-Earth Object Surveyor). Ini adalah teleskop luar angkasa inframerah yang dirancang khusus untuk mempercepat kemampuan kita untuk menemukan dan mengkarakterisasi sebagian besar objek dekat Bumi yang berpotensi berbahaya bertahun-tahun sebelum mereka bisa menjadi ancaman dampak.

NASA akan menerbitkan laporan after-action lengkap u yang akan mencakup kekuatan dan kesenjangan yang diidentifikasi dari analisis respons, hingga rekomendasi untuk perbaikan.

“Hasil ini akan membantu membentuk latihan dan studi di masa depan untuk memastikan NASA dan lembaga pemerintah lainnya terus meningkatkan kesiapan pertahanan planet,” kata Johnson.

Simak Video “5 Hewan Terkuat di Bumi yang Konon Tahan Kiamat
[Gambas:Video 20detik]

(afr/afr)

Membagikan
Exit mobile version