Minggu, Desember 1


Jakarta

Pariwisata telah menjadi tren dunia dalam beberapa dekade terakhir. Mengikuti perkembangan zaman, pariwisata juga dipengaruhi digitalisasi, termasuk soal bertransaksi.

Diah Hani, traveler dari Surakarta, Jawa Tengah merasakan betul kemudahan yang disodorkan digitalisasi di sektor pariwisata. Memesan tiket kereta atau pesawat, dan bus, penginapan, atau pun paket wisata bukan lagi perkara rumit.

Pembayaran booking tiket kereta sampai paket wisata itu dilakukannya lewat smartphone, baik transaksi lewat agen travel ataupun online travel agent (OTA).


“Gampang banget tinggal buka aplikasi BRImo, log in, memasukkan nama akun dan password yang sudah dipilih, terus masuk ke menu pembayaran bisa langsung bertransaksi,” kata Diah, Kamis (28/11/2024).

Dia termasuk orang yang jarang membawa uang tunai. Kalau pun membawa cash ya tidak banyak. Apalagi, membayar tiket untuk transportasi yang bukan dalam nominal kecil. Jadi merasa lebih aman.

BRImo merupakan financial super app yang dirilis PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk beragam transaksi nasabah kapan pun dan di mana pun. Transaksi yang ditawarkan beragam, mulai dari online on boarding baik dari dalam maupun luar negeri, pembayaran, pembelian, investasi, asuransi, hingga pencatatan keuangan.

Pengalaman berbeda dimiliki Maria Aritonang, traveler dari sebuah daerah pelosok di Tapanuli Tengah, Sorkam Barat, yang berjarak 1,5 jam dari Sibolga. Dia juga seorang pebisnis, tetapi karena tinggal di daerah terpencil penggunaan BRImo tidak seleluasa Diah. Kekuatan sinyal internet di tempat tinggalnya naik turun. Begitu pula para pelanggannya.

Maria adalah seorang penjahit. Dia kerap melakukan perjalanan pariwisata atau bisnis, sering pula kedua perjalanan itu menjadi perjalanan kombo buatnya. Belanja kebutuhan usaha, sebagai seorang penjahit, sekaligus memasarkan, plus belanja oleh-oleh, menjadi kegiatannya saat traveling.

Jangan bayangkan Maria menjual hasil jahitan dan membeli bahan baku di pasar semodern dan seluas Pasar Tanah Abang, dia menyalurkan hasil jahitan itu ke kampung-kampung di kabupaten. Sering kali dia terkendala jika harus bertransaksi lewat smartphone. Maria lebih sering melakukan pembayaran atau pun dibayar dengan transaksi langsung atau lewat bank, dan Bank BRI-lah yang menjadi penyelamat.

“Kalau pergi ke daerah, enaknya bisa transaksi di mana saja pakai BRI. Kadang kalau pakai bank lain suka ditolak, mereka bilang,’maaf kak, enggak ada, cuma bisa BRI’,” kata Maria.

Kondisi itu membuat Maria, tanpa menyadarinya auto mencari kantor atau bangunan dengan warna khas biru dan logo kotak dengan relief BRI dalam kotak, dan memastikan itu adalah kantor Bank BRI, setiap kali menuju daerah yang belum familiar bagi dia.

Setelah menemukan kantor BRI itu dalam tiap perjalanan ke daerah terpencil, ATM BRI. Sebagai pengusaha yang dituntut melakukan transaksi setiap waktu, BRI menjadi salah satu penyelamat puluhan transaksi yang tiba-tiba harus dijalaninya dalam sehari.

“Apalagi aku pelupa, jadi saat ingat harus segera transaksi,” kata dia.

Transaksi lewat ATM atau bank menjadi pilihan karena terkadang masalah konektivitas jaringan kerap tak bisa dihindari di daerah-daerah yang jauh dari kota. Keberadaan atm BRI yang mudah ditemukan membuatnya nyaman bertransaksi kapan pun di mana pun.

Maria mulai menggunakan BRI sejak kuliah, tahun 2011. Ia terus menggunakannya karena kebutuhan bisnis, yang mana pelanggannya kebanyakan menggunakan BRI.

“Aku kebetulan tinggal di daerah, pelangganku rata-rata kalau transaksi lewat transfer BRI, karena rata-rata semua orang punya BRI di sini,” kata Maria.

Tak jarang pelanggannya memberi komentar menggelitik jika ia menawarkan pilihan transaksi lewat bank lain.

“Mereka suka marah, ‘Kenapa sih harus dari bank lain, kenapa enggak BRI aja, BRI aja udah’,” dia mengenang.

Saat Covid-19 melanda, tak menjadi hambatan bagi Maria dalam menjalani usaha. Ia tetap bisa belanja secara online karena pembayaran dilakukan dengan transfer, kebetulan ATM BRI berada dekat dengan tempat tinggalnya. Jika tidak memungkinkan, ia tetap bisa melakukan transaksi lewat agen BRIlink yang ada di sana.

“Tinggal jalan ke tetangga yang jadi agen BRIlink, langsung transfer,” ujar dia.

Jika ditelusuri, digitalisasi dalam dunia traveling sebenarnya sudah nampak sebelum pandemi, kehadiran Agent Travel Online (OTA) pertama tercatat pada tahun 2011 dengan nama tiket.com.

Namun era Covid-19 membuat pergerakan digital semakin serempak, semua jenis pembayaran dialihkan ke dalam bentuk nontunai dan digitalisasi mulai menjadi bagian yang tak terpisahkan sejak itu.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menjadi salah satu bank BUMN yang bekerja sama dengan tiket.com, sejak tahun 2012, hanya setahun setelah OTA itu berdiri. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Public Relation Sr Manager tiket.com, Sandra Darmosumarto.

“Sebagai online travel agent (OTA) pertama di Indonesia, tiket.com telah bermitra dengan BRI sejak 2012 untuk mempermudah transaksi pembayaran bagi konsumen kami,” kata Sandra, Kamis (28/11).

Lebih lanjut, Sandra menjelaskan bahwa kerja sama dengan BRI dilakukan secara konsisten dalam menghadirkan program inovatif guna memenuhi kebutuhan perjalanan masyarakat, mulai dari pembelian tiket pesawat, pemesanan kamar hotel, hingga tiket atraksi wisata.

“Kami merasa kerja sama dengan BRI sejalan dengan fokus tiket.com dalam memberikan pengalaman pembayaran yang mudah dan efisien bagi sobat tiket,” ujar dia.

Saat melakukan pembayaran dalam apilkasi tiket.com, pengguna akan diberi berbagai jenis pembayaran, termasuk kartu kredit, debit online, ePay BRI, dan virtual account.

Ini tentu bukan satu-satunya kemudahan bagi pengguna BRI. Sandra menjelaskan bahwa sebagai the most loved OTA and lifestyle platform, tiket.com turut menawarkan berbagai promo, seperti diskon tambahan, cashback, dan cicilan (installment) bagi pengguna yang bertransaksi menggunakan metode pembayaran BRI.

“Promo ini berlaku untuk tiket pesawat, kereta api, dan akomodasi, serta mendukung konsumen untuk menikmati perjalanan yang cara cepat, nyaman, dan menyenangkan,” katanya.

Kerja sama yang awet ini tentu didasarkan dengan banyaknya pengguna yang melakukan transaksi dengan menggunakan BRI. Sandra dengan bangga mengatakan bahwa BRI masuk dalam Top 10 metode pembayaran favorit platform tersebut.

“tiket.com mencatat bahwa metode pembayaran BRI merupakan salah satu pilihan pembayaran bagi konsumen. Meski data spesifik tidak dapat diungkapkan, kontribusi BRI memberikan kontribusi signifikan dalam ekosistem transaksi tiket.com,” jelasnya.

Baginya hal tersebut menunjukkan bahwa BRI sebagai mitra tiket.com dapat terus meningkatkan pengalaman pembayaran bagi konsumen.

“Kami sangat mengapresiasi BRI sebagai mitra yang sejalan dengan misi kami untuk memberikan kemudahan bagi konsumen dalam perencanaan perjalananya,” ujarnya.

tiket.com juga mengapresiasi kerja sama ini karena memberikan layanan yang relevan dan memberi nilai tambah bagi konsumen, khususnya di era uang elektronik.

“Kami berharap hubungan ini dapat terus berkembang guna memberikan solusi perjalanan yang inovatif dan terus memudahkan bagi para konsumen kami.”

Dikutip dari situs resmi BRI, bank tertua di Indonesia itu menunjukkan kemauan dan kemampuan mumpuni untuk mengikuti perkembangan zaman dan memenuhi kebutuhan nasabah. Termasuk dalam digitalisasi transaksi yang terbukti membawa kemudahan transaksi dalam genggaman tangan.

Bank BRI turut menghadirkan berbagai layanan digital demi membantu terciptanya cashless society di Tanah Air. Layanan seperti Internet Banking BRI hingga aplikasi BRIMo menjadi andalan BRI. Bahkan, BRIMo telah menjadi superapps yang mengintegrasikan beberapa aplikasi e-banking BRI sekaligus dalam satu aplikasi.

Semua ini dilakukan BRI demi mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk menggunakan transaksi non-tunai. Sehingga, semua orang bisa berpartisipasi di dalam cashless society Indonesia melalui layanan keuangan digital BRI.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version