Minggu, Maret 9


Jakarta

Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, hingga Bupati Bogor Rudy Susmanto menyegel empat tempat wisata di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Keempat tempat wisata itu dinilai melanggar alih fungsi lahan.

“Dalam rangka kami dari LH dapat aduan masyarakat begitu banyak dan juga dampak banjir yang terjadi luar biasa dalam rangka juga menegakkan aturan hukum undang-undang yang berlaku,” kata Zulhas setelah melakukan penyegelan, dilansir Antara, Kamis (6/3/2025).

Adapun empat tempat wisata yang disegel adalah Pabrik Teh Ciliwung di Telaga Saat, Hibisc Fantasy, bangunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 Agro Wisata Gunung Mas, dan Eiger Adventure Land.

Indikasi Adanya Pelanggaran

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Hanif menyampaikan terdapat indikasi adanya pelanggaran pidana yang dilakukan dalam pembangunan empat wisata yang disegel. Pihaknya akan melakukan pendalaman dengan tahapan penyidikan.

“Jadi indikasi pidananya sudah ada. Jadi kami akan menuntut dua hal terkait dengan semua tenant yang disita oleh Pak Menko dan Pak Gubernur,” ujar Hanif.


Berdasarkan hasil kajian, keempat bangunan itu telah berkontribusi menyebabkan banjir dengan kerugian material yang cukup besar dan satu korban jiwa.

Hanif menambahkan penyegelan ini sedianya akan terus berlanjut di sepanjang daerah aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Mulai kawasan hulu di Puncak hingga hilir di wilayah Jakarta.

“Kita di segmen satu dari DAS Ciliwung. Nah, segmen hulu ini ada di Kabupaten Bogor kemudian, segmen kedua ada di Kota Bogor, segmen tiganya Kabupaten lagi, segmen empatnya Depok, segmen lima dan enamnya di Daerah Khusus Jakarta,” terangnya.

Wisata Hibisc Fantasy Dibongkar

Usai proses penyegelan, Wisata Hibisc Fantasy yang dikelola anak perusahaan BUMD PT Jaswita Jabar, akhirnya dibongkar. Pembongkaran dilakukan pada Kamis (6/3/2024) atas perintah langsung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Taman rekreasi yang dikelola oleh Jaswita Lestari Jaya (JLJ) itu telah mengantongi izin mengelola kawasan seluas 4.800 meter persegi. Namun faktanya, area rekreasi telah meluas mencapai 15.000 meter persegi.

Wisata Hibisc Fantasy, itu dibangun di lahan PTPN I Regional 2 seluas 16 hektare ditengarai sebagai salah satu penyebab banjir bandang di Puncak akhir pekan lalu. Dedi menyebut bahwa pembongkaran dilakukan oleh personel dari Satpol PP Jabar dibantu dengan Pemkab Bogor.

“Karena tidak mau bongkar sendiri, perintah saya bongkar mulai hari ini,” kata Dedi dalam keterangannya.

Dedi menegaskan bahwa penertiban alih fungsi lahan di kawasan Puncak Bogor tidak akan pandang bulu. Meskipun Hibisc adalah tempat wisata yang merupakan salah satu unit bisnis dari BUMD Jabar, namun jika kedapatan melanggar, penindakan harus dilakukan.

“Dan saya tidak segan-segan walaupun ini adalah PT BUMD Provinsi Jawa Barat harus menjadi contoh bagi siapapun, bahwa yang melanggar harus ditindak,” ujar dia.

“Kita kasih contoh ke seluruh warga Jawa Barat,” dia menambahkan.

ATR/BPN Diminta ‘Pelototi’ Puncak

Sementara itu, Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyoroti adanya ketidaksesuaian penggunaan lahan di wilayah Bogor, terutama di wilayah Puncak.

Menurutnya ketidaksesuaian tersebut kerap menyebabkan banjir di Jakarta, Bekasi dan sekitarnya, seperti yang terjadi beberapa waktu lalu.

“Terkait dengan tata kelola guna ini harus kita tata dengan baik karena jangan sampai apa yang terjadi di Kota atau Kabupaten lain dampaknya terjadi kota Bekasi atau tempat lain,” katanya dalam rapat kordinasi dengan stakeholder terkait di Pendopo Wali Kota Bekasi, Kamis (6/3/2025).

Oleh karenanya, AHY meminta agar tata ruang di wilayah Bogor dan Puncak harus segera dibenahi. Dalam hal ini, ia meminta kepada Kementerian ATR/BPN untuk kembali mengecek penggunaan lahan di wilayah tersebut.

“Bicara Bogor, bicara Puncak coba dicek lagi dan kita harus mengambil langkah-langkah yang tegas, Karena kalau tidak, ini akan berulang,” katanya.

Bahkan kata AHY, seberapa tinggi tanggul yang dibuat pemerintah tidak akan menyelesaikan masalah banjir di Jakarta, Bekasi dan sekitarnya, jika tidak ada perbaikan tata ruang.

“Jadi setinggi apapun tanggul yang kita buat, kalau hulunya tidak diselesaikan masalahnya. Ya masa mau bikin tanggul setinggi-tingginya. Nanti jadi monumen tanggul tertinggi,” katanya.

Saksikan pembahasan lengkap hanya di program detikPagi edisi Jumat (07/03/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube, TikTok dan Facebook detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

“Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!”

(vrs/vrs)

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Membagikan
Exit mobile version